Nationalgeographic.co.id—Banyak orang tertarik dengan kehidupan astronaut di luar angkasa sana. Namun, ada pula sebagian orang yang lebih terpesona dengan pulpen luar angkasa yang digunakan dalam sitkom Amerika "Seinfield" dan pulpen Profesor Viru Sahastrabudhhe dalam film India "Three Idiots."
Terkait pulpen luar angkasa ini, ada beberapa orang yang mengatakan bahwa sebuah pulpen tidak dapat digunakan dalam gravitasi nol dan bahwa para kosmonaut hanya dapat menggunakan pensil. Ada pula sebagian orang lainnya yang mengklaim bahwa organisasi-organisasi luar angkasa telah menghabiskan sejumlah besar uang untuk mengembangkan benda semacam itu.
Berikut ini adalah beberapa fakta menarik mengenai pulpen antariksa, sebagaimana dilansir Science Times.
1. Pulpen Luar Angkasa Itu Nyata
Kebanyakan orang mungkin akrab dengan Pulpen Luar Angkasa Fisher (Fisher Space Pen). Pulpen bertekanan ini dapat bekerja dalam kondisi gayaberat mikro Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kesalahpahaman umum tentang pena luar angkasa adalah baauhwa NASA diduga menghabiskan jutaan dolar untuk membuatnya sementara para kosmonaut Rusia menggunakan pensil.
Dalam sebuah berita yang dipublikasikan oleh Slash Gear, NASA mengklarifikasi bahwa pulpen antariksa itu nyata dan para astronot menggunakannya untuk menulis saat berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Pulpen luar angkasa ini menyerupai pulpen konvensional, tetapi unik karena merupakan pulpen bertekanan yang dapat bekerja di lingkungan gravitasi mikro Stasiun Luar Angkasa Internasional. Pulpen Luar Angkasa Fisher buatan Fisher Pen Company, menurut NASA, adalah alat yang dapat diandalkan dan aman.
Baca Juga: Misi Membangun Lemari Es Fungsional dan Hemat Energi di Luar Angkasa
2. Pulpen Luar Angkasa Bisa Juga Digunakan di Bumi
Sebagai barang yang populer, pulpen luar angkasa sangat dicari oleh para personel militer dan penegak hukum, penggemar alam terbuka, pembuat pesawat terbang, dan profesional perminyakan. Menurut Awani Review, orang-orang ini, seperti para astronaut, menghargai fleksibilitas pulpen ini untuk menulis dalam format apa pun.
Fisher Pen Company memiliki jaringan penjual di lebih dari 50 negara. Namun, mereka masih hanya membuat semua pulpen di Boulder City, Nevada, di mana lebih dari 60 orang memproduksi lebih dari satu juta pulpen ini setiap tahunnya. Sekarang ada lebih dari 80 versi dari pulpen luar angkasa ini.
3. Tidak Ada yang Menggunakan Uang Wajib Pajak Untuk Membuat Pena Luar Angkasa!
Rumor mengklaim bahwa NASA menghabiskan sepuluh tahun dan 165 juta dolar AS, atau bahkan 12 miliar dolar AS, utnuk membuat Fisher Space Pen. Reuters mengklarifikasi bahwa pena luar angkasa ini tidak uang pajak rakyat AS.
Republic World juga menjelaskan alasan astronot berhenti menggunakan pensil. NASA mengatakan bahwa ISS memiliki peralatan halus yang dapat dirusak oleh sampah partikel mikroskopis yang mengambang di gravitasi nol.
Penajaman pensil diperlukan, dan ujung yang patah dapat menyebabkan potongan-potongan kecil grafit berserakan di stasiun luar angkasa. Hal ini dapat menyebabkan masalah untuk peralatan halus ISS serta para kru.
Baca Juga: Sejumlah Retakan Baru di Stasiun Luar Angkasa Membuat Ilmuwan Khawatir
4. Bagaimana Pulpen Luar Angkasa Bekerja
Paul C. Fisher dan firmanya, Fisher Pen Company, mematenkan pulpen luar angkasa ini pada tahun 1965, kata Scientific American. Dengan menggunakan pulpen ini, para astronaut dapat menulis terbalik, dalam cuaca dingin atau panas yang ekstrem (hingga minus 50 derajat Fahrenheit atau hingga 400 derajat Fahrenheit), dan bahkan di bawah air atau dalam cairan lain. Namun, jika tinta menjadi terlalu panas, warnanya berubah menjadi hijau, bukan biru.
Tidak seperti pulpen lainnya, aliran tinta Fisher Space Pen tidak dibantu oleh gravitasi. Sebaliknya, kartrid dipompa dengan nitrogen pada tekanan 35 pon per inci persegi. Tinta didorong ke arah bola tungsten karbid di ujung pulpen oleh tekanan ini.
Tinta dalam pulpen ini juga berbeda dengan yang biasa ditemukan pada pulpen biasa. Fisher menggunakan tinta yang berfungsi sebagai padatan seperti gel sampai pulpen bergerak, dan pada saat itu barulah tinta tersebut berubah menjadi cairan. Nitrogen dalam pulpen juga mencegah udara berinteraksi dengan tinta sehingga mencegahnya menguap dan teroksidasi.
Baca Juga: Lima Hal yang Membuat Kita Yakin bahwa Lubang Hitam Benar-Benar Ada