Bir Sudah Ada di Zaman Kuno, Mari Lihat Peradaban yang Doyan Mabuk

By Fikri Muhammad, Rabu, 1 September 2021 | 18:00 WIB
Bir banyak dikonsumsi oleh masyarakat kuno. Dari Tionghoa, Sumeria, hingga Mesopotamia. (HISTORICALEVE)

Cerita lainnya ada dalam The Epic of Gilgamesh Sumeria/Babylonian. Diceritakan bahwa pahlawan Enkidu diajari minum bir di pelayanan kuil pelacur Samhat. Si pelayan bar menasihati Gilgamesh untuk mengentikan pencarian akan makna hidup dan menikmati apa yang ditawarkan, termasuk bir.

Orang Sumeria memiliki banyak kata berbeda untuk bir yakni sikaru, dida, dan ebir (yang berarti 'gelas bir'). Mereka menganggap minuman itu sebagai hadiah dari para dewa untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. Pembuat bir asli mereka ialah wanita, pendeta, wanita Ninkasi, dan wanita penyeduh bir di tiap rumah. 

Di Mesopotamia, bir dibuat dari bippar (roti barley yang dipanggang dua kali) kemudian difermentasi. Di bawah pemerintahan Babilonia, produksi bir Mesopotamia meningkat dan lebih dikomersialkan. Bahkan ada undang-undang yang dilembagakan mengenai hal itu, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 108-110 dari Codex Hamurabi.

Baca Juga: Maximón, Santo Perokok dan Peminum Alkohol yang Dihormati di Guatemala

Binkasi dalam desain kaca patri pada Founders Brewing, Grand Rapids, Michigan. Ninkasi adalah dewi bir dalam mitologi agama Sumeria kuno. Dia adalah dewi alkohol. Dia juga lahir dari 'air tawar yang berkilauan'. Dia adalah dewi yang dibuat untuk 'memuaskan keinginan' dan 'memuaskan hati'. (WhereaboutMidwest )

108 Jika seorang penjaga kedai (perempuan) tidak menerima biji-bijian menurut berat kotor dalam pembayaran minuman, tetapi mengambil uang, dan harga minuman itu lebih rendah dari harga biji-bijian, dia akan dihukum dan dibuang ke dalam air.

109 Jika para konspirator bertemu di rumah seorang penjaga kedai, dan para konspirator ini tidak ditangkap dan dikirim ke pengadilan, penjaga kedai itu harus dihukum mati. 

110 Jika 'saudara perempuan dewa' membuka kedai minuman, atau memasuki kedai minum untuk minum, maka wanita ini harus dibakar sampai mati. 

Baca Juga: Cerita Para Jamaah Haji Perempuan Menyusuri Jalur Rempah ke Kota Suci