Temuan Terbaru, Mosasaurus Adalah Monster Laut Terkejam di Era Kapur

By Galih Pranata, Rabu, 1 September 2021 | 16:00 WIB
Ilustrasi Mosasaurus yang hidup sekitar 80 juta tahun yang lalu, di era kapur. (Thomas Miller)

Nationalgeographic.co.id—Fosil Mosasaurus pertama ditemukan di Belanda, setengah abad sebelum peneliti lain menamainya 'dinosaurus'. Sisa-sisa fosil pertama kali itu ditemukan di sebuah tambang batu kapur di Maastricht, Belanda pada 1764.

Ia kemudian mulai menarik perhatian masyarakat luas setelah para ahli paleontologi, seperti Othniel Charles Marsh dan Edward Drinker Cope. Mereka mulai mempelajari kapur-kapur yang berada di pegunungan kapur Kansas dan sejak saat itu, Kansas dikenal di dunia sebagai pusat peradaban dan penelitian mosasaurus.

Mosasaurus adalah reptil laut yang sangat besar. Para ahli yang menemukan dan menggambarkan bahwa ia dapat berukuran bus sekolah, bahkan lebih. Temuan ini pertama kali dirilis pada Canadian Journal of Earth Sciences, berjudul A New Species Of Ectenosaurus (Mosasauridae: Plioplatecarpinae) From Western Kansas, USA, Reveals A Novel Suite df Osteological Characters For The Genus yang ditulis oleh pada tahun Alexander J. Willman, Takuya Konishi, dan Michael W. Caldwell, pada 26 Agustus 2021.

 

Mosasaurus hidup di lautan Eropa Barat, Maroko, dan Amerika Utara. Sampai saat ini, hanya lima spesies yang telah diidentifikasi. Oleh karena itu, temuan yang diidentifikasi oleh para peneliti dari Universitas Cincinnati adalah temuan yang keenam.

Mosasaurus Ectenosaurus everhartorum adalah genus kedua Mosasauridae yang merupakan temuan terbaru. Fosil ini ditemukan oleh ahli paleontologi bernama Mike dan Pamela Everhart. Mosasaurus menghuni Western Interior Seaway di tempat yang sekarang disebut Kansas barat.

"Mosasaurus di Kansas barat telah diambil sampelnya dengan cermat dan diteliti dengan baik. Kedua faktor tersebut menciptakan peluang besar untuk menemukan sesuatu yang baru" tulis Willman dan Konishi. "Mereka menghuni lautan di seluruh dunia selama periode Kapur sekitar 80 juta sampai dengan 300 ribu tahun yang lalu, bersamaan dengan era Tyrannosaurus rex menghuni bumi."

Baca Juga: Singkap Perdagangan Haram Fosil Burung Purba Berjambul Terlengkap

Ahli paleontologi UC, Takuya Konishi membantu mengidentifikasi spesies baru mosasaurus dari spesimen yang pertama kali dia lihat pada tahun 2004. (Joseph Fuqua II/UC Creative)

Konishi mengatakan bahwa monster laut dalam spesies baru ini lebih dekat dengan buaya gharial dengan rahang dan taring yang lebih tumpul. Ia, yang mengajar di Departemen Ilmu Biologi Fakultas Seni dan Sains UC (University of Cincinnati), pertama kali menemukan fosil tersebut pada tahun 2004 saat masih menjadi mahasiswa pascasarjana dalam bidang sistematika dan evolusi.

Willman sebagai mahasiswanya, berupaya mengilustrasikan fosil-fosil Mosasaurus dengan sangat detail dan rinci. Hal tersebut berguna untuk membantu para ilmuwan memahami perbedaan morfologis yang membuktikan bahwa temuannya unik.

"Lebih dari 1.500 spesimen ditemukan di Kansas barat dari spesimen mosasaurus. Dari jumlah tersebut, kami hanya dapat menemukan satu spesimen yang masing-masing mewakili dua spesies ektenosaurus ini" tulisnya.

Baca Juga: Pertama Kali, Ahli Paleobiologi Deskripsikan Alat Kelamin Dinosaurus

Ilustrasi yang dibuat Willman tentang patahan-patahan fosil yang ditemukan oleh Konishi, merekonstruksi tubuh Mosasaurus. (Mike Everhart)

Berbeda dengan temuan sebelumnya, kerangka tubuh Ectenosaurus everhartorum jauh lebih besar dari penemuan yang Konishi lihat sebelumnya. Melansir dari Science Daily, tulisan Michael Miller yang berjudul Newly Identified Mosasaur Was Fish-Hunting Monster, pada 31 Agustus 2021, menyebut bahwa ukuran tubuhnya yang besar, dapat melahap sejumlah ikan-ikan besar yang ada di laut.

Genus ini diperkirakan memangsa spesies-spesies laut, umumnya yang berukuran besar. Ia memiliki panjang sekitar 5,5 sampai dengan 7 meter atau rata-rata sekitar 18 kaki. "Lautan tidak akan menjadi tempat yang aman untuk berenang di zaman Kapur, karena Mosasaurus adalah pemangsa teratas yang paling kejam di lautan pada masanya," tulis Willman dan Konishi menutup tulisannya.

Baca Juga: Mumi Dinosaurus Ditemukan, Punya Kulit dan Usus yang Masih Utuh