Kisah Flying Dutchman, Kapal Era VOC yang Tak Pernah Bisa Berlabuh

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 2 September 2021 | 21:22 WIB
Model kapal Flying Dutchman yang menjadi mitos dunia lautan sejak penghujung zaman VOC. Model kapal ini adalah properti milik Disney di sekitar Bahama. (WALLPAPERACCESS.COM)

Mitos Flying Dutchman diperkirakan muncul dari masa penjelajahan samudera oleh masyarakat Belanda. Dia ditakdirkan sebagai kapal yang mengarungi lautan untuk selamanya, yang kisahnya diperkirakan sejak abad ke-17, dimana VOC berada pada masa kejayaannya.

Agnes Andeweg, profesor sastra di University College Utrecht, dikutip dari Atlas Obscura, dirinya tidak pernah menemukan semua teks pelaut Belanda yang menyebutkan Flying Dutchman (De Vliegende Hollander) sebelum tahun 1800.

"Termasuk kumpulan ribuan surat oleh pelaut, dan tidak ada penyebutan Flying Dutchman—tak pernah. Jika itu adalah bagian dari pengetahuan, itu semestinya bagian dari pengetahuan Inggris," ujarnya.

Andeweg juga menulis tentang Flying Dutchman dalam esainya yang mendapatkan juara dalam kompetisi ISCH Essay Competition 2014, berjudul Manifestastions of the Flying Dutchman: On Materializing Ghosts and (Not) Remembering the Colonial Past dan dipublikasikan di laman Academia-nya.

Baca Juga: Identitas Kapal Dagang Belanda di Laut Baltik Akhirnya Terungkap

Kapten Hendrick Van der Decken membawa miniatur kapal model Bernard Fokke yang dipakainya. (Photobucket)

Dia lebih menganggap mitos kapal Flying Dutchman muncul pada paruh akhir abad ke-18, ketika kekuasaan maritim Belanda runtuh dan bubarnya VOC. Kisah Si Belanda Terbang itu lebih banyak muncul dalam catatan pelaut Inggris pasca 1800, dengan menyebut asalnya dari abad ke-17.

Dalam kisah perjalanan A Voyage to Botany Bay (1795), seorang tahana Inggris yang terkenal pada masanya, George Barrington, melihat penampakan itu pertama kalinya.

"Narator (naskah) menceritakan sebuah kisah tentang kapal Belanda yang tenggelam yang menghantui Tanjung Harapan: 'hantu yang seharusnya disebut kapal orang Belanda yang terbang" tulis Andeweg dalam esainya. "Dia membuat cerita itu berdasarkan pengalaman para pelaut Belanda yang ketakutan ketika pertama kali menyaksikan kapal itu".

Baca Juga: Perdagangan Budak Belanda di Transatlantik, Dari Afrika hingga Amerika

Poster 'KLM: Flying Dutchman' katya Joop H. van Heusden pada 1955. (POSTERISSIM)