Dorong Kebangkitan Ekraf, Kemenparekraf Gandeng Pemprov Jabar dan Jateng Luncurkan Program E-Commerce

By Fathia Yasmine, Jumat, 3 September 2021 | 13:03 WIB
dialog virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Kamis (2/9/2021), Direktur Tata Kelola dan Ekonomi Digital Kemenparekraf. (Dok. KPC PEN)

“COVID-19 membuat kita mengalami ‘paksaan digital’ untuk menuju kebaikan,” ujar pria yang akrab disapa Emil tersebut.

Tidak hanya diberlakukan di kota besar, program Ekraf Digital juga menyasar berbagai kota kecil di wilayah Jabar. Di setiap kelurahan, kata Emil, telah tersedia perangkat teknologi agar pelaku dapat memasarkan produk melalui e-commerce.

Selain Ekraf Digital, terdapat Creative Center sebagai wahana kreasi anak muda di Bandung, Bogor, Subang, dan kota lainnya.  Hadir juga Bandung Creative Zone yang dapat digunakan sebagai ruang perkantoran para pelaku usaha start-up.

Guna memberikan bantuan secara merata, Emil menyebut, para pelaku Ekraf yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi dinas sosial atau menghubunginya melalui media sosial.

Baca Juga: Cerita dari Sukoharjo, Penyaluran Bansos Tepat Sasaran dan Produk Lokal Ikut Berdaya

“Pelaku Ekraf yang membutuhkan bantuan dapat mengajukan diri melalui dinas terkait atau menghubungi (dirinya) melalui media sosial,”  ungkap Emil.

Tidak hanya dilakukan oleh Pemeritah Jabar, program serupa juga juga terdapat di Kota Semarang Jawa Tengah, yaitu Semarang Creative Gallery dan Semarang Creative Hub.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan panggung yang dapat digunakan untuk pertunjukan virtual oleh para musisi dan seniman.

“Untuk mendukung para pelaku usaha, kami juga memberikan kemudahan seperti pengurusan sertifikat halal dan hak kekayaan intelektual secara gratis, serta keringanan pajak bagi pelaku Ekraf,” ungkap pria yang akrab disapa Hendi tersebut.

Baca Juga: Titanoboa, Monster Ular Terbesar dan Paling Mengerikan di Bumi

Tidak bergerak sendirian, Pemerintah Kota Semarang turut berkolaborasi dengan 20 desainer terkemuka guna memberikan masukan desain. Adapun masukan tersebut akan digunakan sebagai desain kemasan bagi 1000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Ekraf di  Semarang.

“Pemkot juga memfasilitasi pelaku untuk membuat 1000 kemasan pertama,” ungkap Hendi.