Mengenal Kitab Orang Mati, Panduan Bangsa Mesir Menuju Alam Baka

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 23 September 2021 | 10:30 WIB
Anubis menimbang jiwa juru tulis Ani, dari Buku Orang Mati Mesir, c. 1275 SM . (BRITISH MUSEUM / SCALA, FLORENCE)

Pahala Akhirat

Di sisi lain, tertulis juga jalan menuju surga. Yang berbudi luhur bisa menantikan dataran Aaru, “ladang alang-alang.” Tidak seperti dunia yang mereka tinggalkan, tanah kematian yang bahagia ini dipenuhi dengan sungai, gunung, dan ladang subur yang subur di mana jelai akan tumbuh setinggi lima hasta.

Namun, itu bukan surga rohani yang eksklusif, terdapat hadiah fisik juga. Seperti yang diungkapkan bab 110 dari Kitab Orang Mati, kebutuhan dan kesenangan jasmani tidak ditinggalkan begitu seseorang masuk ke alam baka. Banyak kesenangan hidup—makan, minum, dan kawin, untuk beberapa nama—ada di sana seperti yang mereka lakukan dalam hidup. Makanan khusus disebutkan: Sebuah bagian dari rubrik ke bab 125 menjanjikan kue Ashens, sebotol bir, kue Persen, dan sebagian daging dari altar Dewa Agung.

Baca Juga: Menyingkap Kitab Astronomi Abd-al Rahman al-Sufi dari Abad ke-10

Ushabti dari makam Seti I. Patung itu bekerja untuk orang mati di akhirat. ( BRITISH MUSEUM/SCALA, FLORENCE)

Ya, pelayan tersebut adalah ushabti, patung-patung yang dikuburkan bersama mereka di antara barang-barang kuburan lainnya. Diyakini bahwa sihir akan mengubah patung-patung ini menjadi pelayan begitu orang mati masuk ke Aaru. Setiap patung ushabti menyilangkan tangan dan memegang peralatan pertanian.

Di bagian bawah masing-masing tertulis sebuah bab dari Kitab Orang Mati: “Jika (nama almarhum) dianggap melakukan pekerjaan apa pun di Wilayah Dewa.. mengairi ladang, atau mengairi tepi, atau mendayung pasir dari timur ke barat, saya akan melakukannya. Saya disini."

Baca Juga: Arkeolog Israel Temukan Bukti Gempa yang Sudah Diramal Kitab Suci