Wahyu Giri menjelaskan, para peneliti asing seakan telah lupa ketika masuk hutan minta dipandu, dan siapa pemandunya, jika bukan warga lokal dan anak negeri.
Yang perlu diingat bahwa keabsahan hasil telitian bukan oleh siapa yang melakukan, tapi pada teknik dan prosedur. “Kenapa prasangka yang diutamakan, kenapa tidak ditanya bagaimana cara kami mendapatkan rambut tersebut di hutan,” kata Wahyu Giri.
“Pengamatan harimau jawa sudah seharusnya dilakukan masyarakat Jawa sendiri, peneliti dan instansi terkait tanpa harus tergantung kepada peneliti asing,” tutup Didik Raharyono.