Mainan Tertua Ini Diyakini 'Hadiah' Perjalanan Anak ke Akhirat

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 7 September 2021 | 09:00 WIB
Kursi kecil di atas roda, terbuat dari gerabah, ditemukan selama penggalian kota kuno Sogmatar, Turki. (Histecho)

Uludag menambahkan, “Di sebuah makam di area pekuburan, kami menemukan kereta kuda mainan dari gerabah dan rodanya. Mainan itu berasal dari Zaman Perunggu dan diperkirakan diproduksi untuk anak-anak raja atau administrator di kota,” sambungnya.

Ini menunjukkan kepada kita rasa seni dan rasa bermain anak-anak 5.000 tahun yang lalu, menyoroti signifikansi budaya dan arkeologi dari penemuan ini.

Penemuan Terbaru Mainan Kuno Di Dalam Makam Yunani

Belum lama ini, telah ditemukan penemuan penting terbaru dari mainan Yunani kuno di Turki. Para arkeolog menemukan beberapa mainan kuno di dalam makam anak-anak di kota pelabuhan Yunani kuno Parion, sekarang di Turki modern. Didirikan pada 709 SM, kota kuno Parion adalah koloni Yunani yang termasuk dalam Liga Delian.

Baca Juga: Nasib Pengrajin Mainan Kayu di India Terancam Akibat Penebangan Hutan

Penggalian telah menemukan sejumlah makam, termasuk yang mainannya ditemukan, yang telah memberikan wawasan menarik tentang bagaimana peradaban kuno hidup. (Histecho)

Selama periode Helenistik, kota kuno Parion berada di bawah domain Lysimachus, dan kemudian dinasti Attalid. Pada zaman Romawi, itu adalah pemukiman di dalam provinsi Asia. Setelah provinsi itu dibagi pada abad ke-4, kota kuno Parion termasuk dalam provinsi Hellespontus.

Penggalian beberapa kuburan kuno di sana mengungkapkan sejumlah mainan anak-anak, yang diyakini telah ditawarkan sebagai hadiah untuk anak-anak yang meninggal untuk menemani mereka dalam perjalanan mereka ke alam baka.

Profesor Hasan Kasaoğlu dari Universitas Atatürk dan direktur pekerjaan penggalian di Parion, menyatakan bahwa patung-patung perempuan ditemukan di makam-makam milik anak perempuan, sedangkan patung-patung laki-laki digali di makam anak laki-laki.

Kasaoğlu mengatakan bahwa temuan baru dapat memberikan informasi berharga tentang struktur sosiokultural pada periode tersebut, menjelaskan bahwa meskipun mainan berubah secara drastis selama berabad-abad, kebutuhan manusia untuk bermain dan dihibur tetap sama hingga hari ini.

 Baca Juga: Sejarah Catur dari India, Dimainkan Sahabat Nabi, Masuk Hindia Belanda