Para pemahat kayu yang biasa membuat mainan rumit untuk para maharaja India, perdana menteri, dan anak-anak mereka, sedang menghadapi kelangkaan bahan baku. Ini membuat produk mainan mereka terancam punah.
Mainan Kondapalli yang berwarna cerah dan terbuat dari kayu ini terancam kelestariannya akibat penebangan hutan – khususnya eksploitasi besar-besaran pada pohon Tella Poniki.
Produksi Kondapalli memang bergantung pada Tella Poniki, pohon langka yang hanya bisa bertahan hidup di dekat kota Vijayawada.
“Kayu dari pohon tersebut sangat lembut dan ideal untuk dipahat ke berbagai bentuk,” kata S. K Ashra Funnisa, pengrajin yang sudah membuat Kondapali lebih dari 40 tahun.
Baca juga: Warga Buang Sampah Sembarangan, Gajah Sri Lanka Sering Makan Plastik
Namun sayangnya, hilangnya hutan akibat penebangan liar, memaksa para pemahat berjalan lebih jauh untuk mencari bahan baku kayu putih. Dan tentu saja, ini akan menambah tenaga serta biaya.
“Permintaan pasar dan rasa ingin tahu mereka pada mainan ini mungkin meningkat, namun itu tidak ada artinya jika kami tidak bisa membuat Kondapalli tanpa kayu berkualitas dengan harga yang wajar,” kata Bharani Kota Verma, salah satu pengrajin Kondapalli.
Verma mengatakan, harga kayu saat ini, meningkat dua kali lipat dari tiga tahun lalu karena adanya kelangkaan. “Kami seperti diperas,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Funnisa. Pemilik toko mainan Kondapalli ini mengatakan, satu batang pohon Tella Poniki memiliki harga 400 rupee tiga tahun lalu. Namun, saat ini harganya dua kali lebih mahal.
Baca juga: Jerman Kembalikan Sembilan Artefak yang Dijarah Dari Kuburan Alaska
J.S.N. Murthy, kepala kehutanan di Andhra Pradesh, mengatakan, pemerintah berencana membangun perkebunan ekstra untuk mengatasi krisis tersebut.
Mereka akan menyediakan lahan baru seluas lima hektar untuk menanam Tella Poniki setiap tahun hingga dua dekade ke depan.
Para pengrajin India biasanya membuat Kondapalli dengan figur tokoh terkenal, seperti bangsawan atau politisi. Perdana menteri pun sering memberikan mainan kayu tersebut sebagai kenang-kenangan bagi pejabat asing yang berkunjung ke India.
Source | : | AFP |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR