Nationalgeographic.co.id—Keberadaan paus sangat penting bagi ekosistem laut. Ketika hidup, mereka adalah pemakan yang efisien, menempati posisi tinggi dalam rantai makanan.
Ketika mati, paus memberikan kehidupan bagi ratusan hewan laut hingga 50 tahun. Mereka memiliki peran penting dalam siklus kehidupan di lautan Bumi.
Setelah kematian paus, pembusukan mulai terjadi, karena bagian dalamnya mulai membusuk. Hewan itu kemudian mengembang karena gas dan mengapung ke permukaan laut. Di permukaan laut, bangkai paus dapat dimangsa oleh hiu atau burung laut.
Akhirnya, paus itu akan mulai tenggelam, jatuh kilometer demi kilometer, hingga akhirnya terdampar di dasar laut. Inilah saat ketika bangkai paus dikenal sebagai whale fall (runtuhan paus/paus jatuh).
Whale fall dapat memberi makan seluruh ekosistem makhluk laut dalam, mulai dari pemakan bangkai besar hingga bakteri mikroskopis. Mereka menyediakan sumber makanan berlimpah bagi penghuni dasar laut.
Begitu paus mendarat di dasar laut, ikan hagfish, hiu tidur, kepiting, lobster, dan sejumlah hewan pemakan bangkai lainnya memakan lemak dan otot hingga ke tulang paus.
Seekor paus yang mati dapat menyediakan makanan bagi berbagai hewan laut hingga dua tahun selama tahap awal mengais bangkai ini.
Jatuhnya paus secara alami merupakan pemandangan langka, sehingga para ilmuwan memiliki sedikit kesempatan untuk mempelajari paus yang mati dan tenggelam secara alami di lautan terbuka.
Biasanya, whale fall yang diamati para ilmuwan berupa paus-paus terdampar yang mati dan sengaja ditenggelamkan di lokasi tertentu untuk diteliti secara detail.
Hanya beberapa kasus whale fall (paus jatuh) yang terjadi secara alami. Sisanya berasal dari eksperimen penenggelaman.
Cacing zombie pemakan tulang
Baca Juga: Mungkinkah Paus Purba Ini Merupakan Hewan Paling Berat di Bumi?
Source | : | Natural History Museum |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR