Anjing dapat Menghubungkan Emosi Manusia Melalui Tindakan Selanjutnya

By Wawan Setiawan, Sabtu, 11 September 2021 | 15:00 WIB
Anjing ternyata mampu menghubungkan emosi pemiliknya dengan tindakan mereka selanjutnya. (Pixabay)

Nationalgeographic.co.id—Kisah-kisah tentang persahabatan manusia dengan hewan seringkali kita jumpai dalam kenyataan. Hewan-hewan peliharaan seperti kucing dan anjing misalnya, mereka adalah salah satu dari sekian banyak hewan peliharaan yang lucu dan diyakini memiliki keterikatan batin dengan pemiliknya. Benarkah demikian?

Tak bisa dimungkiri, anjing memang bisa menjadi teman terbaik manusia. Bahkan studi terbaru ilmuwan telah mengungkap sebuah bukti yang menunjukkan adanya hubungan emosi manusia dengan anjing peliharaannya melalui tindakan yang ia lakukan.

Untuk mendukung penelitian ini, para ilmuwan telah mengamati perilaku dari 90 lebih anjing domestik untuk mencari bagaimana hubungan emosi di antara anjing dan manusia melalui tindakan selanjutnya. Manusia mungkin tidak menanggapi naik turunnya emosi Anda dengan cara yang Anda harapkan, tetapi bagi seekor anjing, ia akan selalu mendukung Anda.

Tampak seekor anjing lucu yang menampilkan ekspresi rasa senang. (Pixabay)

Dalam studi terbaru itu, ilmuwan menyuguhkan anjing dalam sebuah interaksi sosial antara dua orang yang tidak dikenal. Interaksi tersebut bisa saja positif (senang), ataupun negatif (marah), atau bahkan netral sama sekali.

Setelah melihat dua orang terlibat interaksi satu sama lain, anjing-anjing ini diperbolehkan untuk mendekati makanan yang bervariasi. Makanan tersebut disediakan secara bebas dan mudah untuk dijangkau olehnya. Bahkan disediakan juga makanan yang bisa didapatkan hanya dengan bantuan manusia. Hanya ekspresi netral yang tercermin pada saat menentukan pilihan mereka, jadi anjing harus menggunakan pengetahuan mereka tentang arti ekspresi emosional manusia sebelumnya untuk memutuskan jalan mana yang harus diambil.

Baca Juga: Bagaimana Kisah Anjing Menjadi Kawan dalam Peradaban Manusia?

Dilansir dari Tech Explorist, Dr. Natalia Albuquerque, ilmuwan perilaku dan kognisi hewan dari Universitas São Paulo juga merupakan penulis utama studi ini, mengatakan, ”Kami menemukan bahwa anjing umumnya memilih manusia yang menunjukkan ekspresi positif dan menghindari manusia yang menunjukkan ekspresi negatif. Selain itu, informasi emosional yang tersedia lebih penting ketika anjing tidak dapat mencapai makanannya sendiri dan harus mendapatkan bantuan dari manusia, artinya mereka mempertimbangkan emosi yang ditampilkan oleh setiap orang.”

Ia menambahkan, “Ini menunjukkan bahwa anjing dapat memperoleh informasi dari ekspresi emosional, menyimpulkan beberapa bentuk keadaan emosional dan menggunakannya saat membuat keputusan. Ini rumit karena mereka perlu menyimpulkan keadaan emosional orang dari representasi yang telah mereka hasilkan dan simpan dalam ingatan mereka dan menggunakannya dalam konteks baru.”

Anak kecil yang berteman dengan anjing peliharaannya, akan memiliki emosional yang lebih baik. (iStock)

Sementara itu menurut rekan penulis Anna Wilkinson, Profesor Kognisi Hewan di Universitas Lincoln, mengatakan, "Manusia sering mengamati ekspresi emosional orang lain dan menggunakan informasi itu untuk memandu tindakan mereka."

“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anjing dapat memperoleh informasi yang relevan dari tampilan emosional, mencocokkannya dengan informasi tentang ekspresi dan konsekuensi emosional, serta menggunakannya untuk memprediksi perilaku potensial orang lain agar menginformasikan pengambilan keputusan mereka.” tutur Wilkinson.

Baca Juga: Coba Eksperimen Ini untuk Tahu Apakah Peliharaan Juga Mencintai Kita