Makan Malam Imlek: Budaya Kumpul Keluarga dan Meja Bundar

By , Kamis, 30 Januari 2014 | 19:03 WIB

"Pada saat Imlek, seluruh anggota keluarga akan berkumpul. Mereka yang sudah merantau akan pulang berkumpul dengan keluarga. Dengan meja bundar ini, orang akan duduk saling berdekatan. Tidak terkesan terpisah-pisah seperti duduk di meja persegi," kata Rika.

Oey Tjin Eng, juru bicara Kelenteng Boen Tek Bio, salah satu kelenteng tertua di Kota Tangerang, menjelaskan, meja bundar juga menandai peristiwa khusus dalam budaya masyarakat Cina, yaitu tiga kali dalam setahun tiga kali keluarga berkumpul dan sembahyang, yakni Ceng Beng (bulan ketiga), Cit Gwee (bulan ketujuh), dan Imlek (tahun baru).

Harapan dalam hidangan

Imlek terasa meriah ketika kakek-nenek bertemu anak-cucu dan handai taulan sekaligus menyantap hidangan istimewa. Selain kue keranjang, menu paling istimewa dan hanya ada saat perayaan Imlek adalah Yee Shang.

Yee Shang menjadi andalan yang ditawarkan pengelola restoran ternama penyaji masakan China, seperti di Restoran Furama. Di Furama tersedia paket menarik dengan 9-10 jenis hidangan untuk disantap 6-10 orang. Yee Shang menjadi menu pembuka paling dinanti.

Yee Shang adalah sajian mirip salad yang di dalamnya terdapat irisan salmon. Warna hijau segar dan merah pada hidangan ini merupakan perlambang kesehatan, panjang umur, dan kesuksesan. Kue keranjang yang manis, lengket, dan tahan lama juga melambangkan kuatnya tali persaudaraan.