Tiongkok Mau Bikin Pesawat Luar Angkasa Sepanjang Satu Kilometer

By Utomo Priyambodo, Rabu, 8 September 2021 | 09:00 WIB
Ilustrasi pesawat luar angkasa. (Alex Pangestu)

Nationalgeographic.co.id—Pemerintah Tiongkok berencana untuk membuat pesawat luar angkasa sepanjang satu kilometer. Pesawat super besar ini rencananya akan dibangun di orbit untuk "eksplorasi luar angkasa dan misi kru orbital jangka panjang" di masa depan.

Science Times memberitakan bahwa badan pendanaan Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok telah menyarankan sebuah proyek baru untuk membangun "pesawat luar angkasa ultra-besar." Para ilmuwan telah diminta untuk menyelidiki metode desain ringan untuk mengurangi berat dan biaya peluncuran pesawat luar angkasa itu, serta cara-cara baru untuk membangun struktur besar di luar angkasa dengan aman.

South China Morning Post melaporkan bahwa rencana tersebut telah diberikan anggaran sebesar 15 juta Yuan atau setara Rp33,1 miliar. Angka ini termasuk kecil. Sebab, NASA mengatakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (Internasional Space Station/ISS), yang berukuran sekitar sepersepuluh dari ukuran pesawat luar angkasa yang diproyeksikan Tiongkok itu, menelan biaya sekitar 100 miliar dolar AS atau setara Rp1.426 triliun untuk membangun, meluncurkan, dan merakitnya.

Mantan kepala teknolog NASA, Mason Peck, mengatakan kepada Scientific American bahwa gagasan itu mungkin terjadi meskipun tampak sebagai sciencefiction. Kendala utama membangun menara sebesar itu, lanjutnya, adalah masalah skala.

Dia juga menyebutkan masalah keuangan dengan mengatakan bahwa membangun dan menggunakan fasilitas 10 kali lebih besar dari Stasiun Luar Angkasa Internasional akan menguji anggaran luar angkasa nasional dari negara yang paling dermawan sekalipun.

Micheal Lembeck, seorang profesor teknik penerbangan di University of Illinois at Urbana-Champaign, mengatakan kepada LiveScience bahwa bahkan jika struktur sebesar itu secara teknis dapat dibayangkan, itu mungkin tidak praktis dalam praktiknya karena meningkatnya biaya.

Baca Juga: Tujuh Fakta Terungkap dari X-37B, Pesawat Antariksa Rahasia Milik AS

Stasiun luar angkasa Tiongkok, Tiangong (CMSA)

Mengingat terbatasnya anggaran proyek penelitian, Lembeck percaya itu dirancang sebagai studi akademis kecil untuk membuat sketsa kontur pertama proyek semacam itu dan menyoroti kekurangan teknologinya.

Profesor Lembeck menyamakan gagasan membangun struktur seperti itu dengan mencoba membangun Starship Enterprise dari Star Trek. Karena keterbatasan teknologi kita saat ini, dia menyatakan bahwa ini adalah latihan yang bagus untuk dipikirkan tetapi tidak mungkin dan tidak realistis untuk benar-benar diwujudkan.

Sementara itu, Profesor Peck mengatakan bahwa teknik membangun dapat memangkas biaya untuk membawa pesawat luar angkasa raksasa ke antariksa. Cara khasnya adalah membangun bagian-bagian di Bumi dan kemudian membangunnya seperti Lego di orbit. Oleh karena itu, teknologi Pencetakan 3-D dapat berguna di sini.

Peck mengusulkan sumber bahan baku dari bulan, yang memiliki gravitasi lebih rendah dari Bumi. Tetapi ia juga segera mengesampingkan hal itu karena opsi ini pertama-tama perlu meluncurkan infrastruktur di bulan. Oleh karena itu, proyek semacam ini tidak mungkin dilakukan dalam jangka pendek.

Baca Juga: Satelit Kembar Buatan Tiongkok Mampu Ciptakan Peta 3D di Luar Angkasa

 

Tiongkok juga telah menunjukkan minat untuk membangun susunan tenaga surya besar-besaran di luar angkasa dan memancarkan energi ke Bumi melalui gelombang-gelombang mikro, lapor South China Morning Post. Namun begitu, Peck percaya bahwa ekonomi dari proyek semacam itu tidak berkelanjutan.

Struktur sepanjang satu kilometer yang hendak Tiongkok bangun di luar angkasa mungkin bisa juga menjadi teleskop luar angkasa dengan ketinggian yang tinggi. Teleskop luar angkasa sebesar itu berpotensi mengamati karakteristik planet di permukaan tata surya lain. Profesor Peck mengatakan proyek itu mungkin revolusioner untuk mencari planet ekstrasurya dan mungkin juga kehidupan di kosmos.

Baca Juga: Tiongkok Akan Luncurkan Roket untuk Selamatkan Bumi dari 'Armageddon'