Mengatasi Banjir dengan Teknologi Perencanaan dan Visualisasi 3D

By , Senin, 3 Februari 2014 | 12:53 WIB

Para pemimpin kota menginginkan sebuah sistem yang memperlihatkan pembangunan kota dan membantu menunjukkan di mana daerah terbaik untuk pembangunan selanjutnya. Model ini diciptakan dengan Autodesk InfraWorks, Autodesk Civil 3D, dan Autodesk Navisworks Manage, dengan tujuan untuk memiliki model 3D kota yang "hidup".

Selanjutnya, jika semua unsur disatukan dalam model tersebut, ini akan memungkinkan dilakukannya simulasi bencana alam nyata pada model 3D. Simulasi tersebut dapat memvisualisasikan bagaimana struktur tertentu bereaksi terhadap bencana.

Simulasi seperti ini memungkinkan kita untuk memperoleh lebih banyak informasi mengenai lingkungan terkait sehinga dapat membuat rencana perawatan dan penanganan yang sesuai. Pada saat terjadinya bencana yang sebenarnya, tenaga tanggap darurat pun dapat lebih siap dan mampu menangani situasi darurat dengan cepat dan efektif.

Kota seperti Seattle telah menggunakan model 3D skala kota sesungguhnya untuk menyimulasikan gempa bumi. Salah satu contoh adalah Alaskan Way, jembatan bebas hambatan dan dinding pemisah laut.

Untuk tenaga tanggap darurat awal seperti polisi dan pemadam kebakaran, model 3D yang akurat membuat mereka tidak perlu lagi membahayakan dirinya dengan menjelajahi tempat-tempat yang terkena dampak bencana tanpa pedoman. Sebaliknya, mereka memiliki simulasi digital area sekitar yang menyediakan data desain teknik dan arsitektur dari bangunan tersebut dan tata ruang lingkungan sekitarnya, termasuk infrastruktur bawah tanah.

(Infokomputer.com)

Jika tenaga tanggap darurat dilengkapi dengan iPad yang menampilkan model-model 3D yang menunjukkan letak pipa gas sebelum mereka memasuki bangunan yang rusak tersebut, ini merupakan informasi penting yang dapat menghindarkan mereka dari maut.

Kembali ke topik banjir, perencana darurat yang mempersiapkan dampak banjir dapat menyimulasikan model 3D kota yang mencakup bangunan, contoh lahan digital, dan badan-badan layanan publik serta jaringan telekomunikasi.

Hal ini akan membantu perencana untuk dapat mengetahui fasilitas listrik, jaringan komunikasi, air, dan limbah cair yang mungkin terkena dampak banjir, dan dapat menggunakan fasiltas publik dan jaringan komunikasi pintar tersebut untuk menentukan lokasi listrik, jaringan komunikasi, air, dan layanan lainnya yang mungkin terganggu.

Jika model kota 3D digital tidak tersedia

Bahkan jika pemerintah belum bersedia berinvestasi untuk membuat model kota 3D digital seutuhnya, tetap ada harapan untuk pencegahan bencana alam yang lebih baik.

Kita telah melihat bagaimana solusi Autodesk berhasil digunakan oleh para profesional, pembuat kebijakan, dan masyarakat untuk secara akurat mengantisipasi dampak gempa bumi pada infrastruktur utama sebelum terjadinya bencana.

Teknologi Autodesk juga dapat digunakan untuk memahami dampak potensial dari badai dan banjir. Autodesk Infrastructure Design Suite 2014 misalnya, menawarkan teknologi yang membantu perencana kota mencegah banjir.