Memahami Kecanduan sebagai Penyakit Progresif

By , Selasa, 4 Februari 2014 | 14:00 WIB

Lebih muda usia seseorang mulai mengonsumsi narkoba, lebih mungkin ia menjadi kecanduan. Sementara, pemberhentian penggunaan atau obat pengganti seringkali diperlukan untuk mencegah seorang pecandu kehilangan kontrol di sekitar substansi yang diinginkannya.

Dan seperti juga seseorang yang masih bisa mengendarai sepeda setelah 20 tahun tidak memakainya, otak yang sudah kecanduan dan terekspos narkoba, bahkan setelah istirahat panjang, akan kambuh ke tingkat lama.

Sejumlah penelitian yang telah dilakukan pada binatang, ujar Volkow, menunjukkan "pemberian sejumlah kecil (narkoba) dan mereka langsung meningkat ke tingkat-tingkat penggunaan narkoba sebelumnya". Itulah mengapa kecanduan dianggap penyakit kronis dan overdosis adalah umum, tambahnya.

Perawatan berkelanjutan

Kasus Hoffman, sayangnya sering terjadi—seseorang yang menggunakan narkoba pada usia 20-an dan berhenti selama 20 tahun kemudian kambuh pada usia 40-an dan mengalami overdosis.

Karena kecanduan memiliki kecenderungan genetik, selebriti memiliki kemungkinan sama dengan yang lainnya untuk menderita hal ini, meski bekerja di sebuah lingkungan yang barangkali lebih toleran akan penggunaan narkoba dapat meningkatkan peluang seseorang.

"Kecanduan tidak diskriminatif, sama halnya dengan tekanan darah tinggi dan diabetes," ujar Mohammad, dengan menambahkan bahwa 100 orang di AS setiap hari tewas karena overdosis narkoba. Jumlah itu meningkat dipicu oleh obat pereda sakit yang diresepkan, yang cenderung membuat kecanduan, seperti heroin.

Pemulihan kecanduan narkoba dimungkinkan lewat perawatan, perubahan gaya hidup dan kesadaran. Dokter merekomendasikan rehabilitasi inap sampai enam bulan, diikuti dengan terapi terus menerus dan pertemuan pertolongan diri. Meski intensitas dan jenis perawatan beragam tergantung kebutuhan individual, Volkow mengatakan perawatan terus-menerus selama lebih dari lima tahun memberikan hasil terbaik sejauh ini.

"Perawatan berkelanjutan meningkatkan perbaikan individu-individu yang kecanduan narkoba," ujarnya.

"Namun Anda harus terus sadar akan kemungkinan kambuh. Tidak masalah berapa lama Anda bersih, jika Anda balik mengonsumsi narkoba, risiko kambuh sangat sangat tinggi."