Ke depan, para peneliti berencana untuk menyelidiki berapa banyak jenis bakteri lain yang membangun kawat nano dan menggunakannya untuk menghirup listrik. Mereka juga tertarik untuk mengeksplorasi aplikasi praktis untuk penelitian tersebut.
Para peneliti telah menggunakan Geobacter koloni untuk memberi daya pada elektronik kecil selama lebih dari satu dekade, tetapi hingga saat ini, baterai-bakteri ini hanya dapat menghasilkan daya dalam jumlah kecil.
Dalam penelitian sebelumnya, Malvankar dan timnya menemukan bahwa koloni dapat dibuat lebih konduktif di bawah pengaruh medan listrik, yang dapat membantu meningkatkan daya perangkat ini; sekarang, penelitian baru dapat memberi para ilmuwan tingkat kontrol lain, dengan memungkinkan mereka untuk menghidupkan atau mematikan listrik.
Penelitian ini juga dapat diterapkan dalam pengobatan dan, khususnya, dalam perawatan untuk infeksi bakteri, kata Malvankar. Misalnya, Salmonella berhasil mengalahkan bakteri baik di usus karena dapat beralih dari fermentasi, yang menghasilkan energi secara perlahan tanpa memerlukan oksigen, menjadi respirasi, menghasilkan energi dengan cepat dan biasanya membutuhkan oksigen.
Dalam lingkungan usus rendah oksigen, Salmonella menggunakan senyawa yang disebut tetrathionate sebagai pengganti oksigen, sehingga bisa mengalahkan bakteri baik dalam tubuh.
Akan tetapi, bagaimana jika bakteri yang membantu itu bisa bangkit? Secara teori, jika Anda melengkapi bakteri dengan kawat nano dan memasukkannya ke dalam usus, sebagai semacam pengobatan probiotik, mereka berpotensi mengalahkan patogen berbahaya seperti Salmonella, kata Malvankar. Malvankar dan rekan-rekannya sedang mempelajari pengobatan potensial ini, tetapi pekerjaannya masih dalam tahap awal.
Baca Juga: Peneliti Temukan Kehidupan di Dasar Laut yang Tertidur Selama 100 Juta Tahun