Batu-Batu Monumen Tsunami Ratusan Tahun Selamatkan Banyak Orang Jepang

By Utomo Priyambodo, Rabu, 8 September 2021 | 19:02 WIB
Salah satu batu tsunami di Jepang. (T. Kishimoto/Wikimedia Commons)

Sebagian besar batu tsunami dikatakan berasal dari sekitar tahun 1896. Itu adalah tahun ketika tsunami besar melanda negara tersebut dan menewaskan hingga 22.000 orang.

Namun begitu, ada juga batu-batu yang dibuat pada periode waktu yang jauh lebih awal. Misalnya, sebuah batu tsunami yang dikenal sebagai 'tablet peringatan tsunami Jōgan'. Monumen batu ini diyakini telah didirikan setelah gempa bumi dan tsunami dahsyat tahun 869 Masehi.

Peristiwa dahsyat pada tahun 869 itu dikenal sebagai 'Jōgan Jishin', atau 'Gempa Bumi Sanriku 869'. Gempa ini melanda bagian utara Honshu sehingga menyebabkan banyak kerusakan di wilayah tersebut.

Selama berabad-abad, orang-orang Jepang melanjutkan praktik menempatkan batu-batu tsunami di sepanjang garis pantai Jepang. Prasasti yang ditemukan di batu-batu ini bervariasi di alam. Sebagai contoh, sebuah batu tsunami di Kesennuma, sebuah kota di Prefektur Miyagi, Honshu, memiliki tulisan berikut, "Selalu bersiaplah untuk tsunami yang tidak terduga. Pilihlah hidup daripada harta dan barang berhargamu."

Baca Juga: BNPB Belajar Mitigasi Tsunami dari Smong, Kearifan dari Simeulue

Tsunami Jepang yang terjadi pada 2011 telah meluluhlantakkan sejumlah wilayah di negeri itu. (Bayu Dwi Mardana)

Namun begitu, tidak semua batu tsunami mengandung peringatan atau nasihat tersebut. Beberapa batu tsunami didirikan sebagai peringatan, dengan mencantumkan jumlah korban tsunami di masa lalu atau sebagai penanda kuburan massal.

Seiring waktu, sebagaimana dilansir Ancient Origins, orang-orang Jepang melupakan tsunami-tsunami yang penah melanda tersebut. Namun begitu, batu-batu tsunami tetap menjadi peninggalan masa lalu yang mengingatkan mereka.

Fumihiko Imamura, seorang profesor perencanaan bencana di Tohoku University, menegaskan bahwa hanya dibutuhkan tiga generasi sebelum memori bencana mulai memudar. Namun, hal ini tidak selalu terjadi, karena beberapa orang telah mengindahkan peringatan nenek moyang mereka lewat batu-batu tsunami tersebut, dan karena itu mereka mampu menyelamatkan diri ketika tsunami melanda.

Baca Juga: Ahli Geologi NTU Menemukan Catatan Potensi Gempa Besar di Sumatra