Jepang yang hanya 100 mil jauhnya dari wilayah kekuasan Mongol kemudian menjadi target berikutnya. Antara tahun 1267 dan 1274, Kubilai Khan mengirim banyak pesan kepada Kaisar Jepang menuntut agar ia tunduk pada Mongol atau menghadapi invasi. Namun, para utusan itu diblokir oleh para shogun Jepang sehingga para utusan Mongol itu tidak pernah berhasil menemui Kaisar Jepang.
Kubilai Khan menjadi marah karena dia tidak pernah menerima balasan dari Kaisar Jepang, yang dia sebut sebagai "penguasa negara kecil". Dia kemudian bersumpah untuk menyerang Jepang. Bangsa Mongol pun mulai bekerja membangun armada kapal perang yang sangat besar dan merekrut ribuan prajurit dari Tiongkok dan Korea.
Baca Juga: Batu-Batu Monumen Tsunami Ratusan Tahun Selamatkan Banyak Orang Jepang
Pada Musim Gugur 1274, sebagaimana dikutip dari Ancient Origins, bangsa Mongol melancarkan invasi pertama mereka ke Jepang, yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Bun'ei. Diperkirakan 500 sampai 900 kapal dan 40.000 prajurit, sebagian besar etnis Tionghoa dan Korea, mencapai pantai Teluk Hakata di mana kedua kekuatan bertemu.
Mongol menghancurkan pasukan Jepang yang mulai mundur. Namun, karena takut Jepang bersiap-siap untuk kembali dengan bala bantuan, orang-orang Mongol mundur ke kapal mereka. Malam itu, angin topan melanda perairan Teluk Hakata saat kapal-kapal pasukan Mongol masih berlabuh di sana. Menjelang fajar, hanya beberapa kapal yang tersisa. Sebagian besar kapal hancur oleh angin topan tersebut dan ada ribuan orang Mongol yang ikut tenggelam di kapal-kapal yang hancur tersebut.
Baca Juga: Singkap Harta Karun Kuno, Tersembunyi Sebelum Invasi Mongol
Setelah menemui kegagalan dalam percobaan inveasi pertama, bangsa Mongol sekarang lebih bertekad dari sebelumnya untuk menaklukkan Jepang. Mereka bekerja keras untuk membangun kembali armada mereka dan merekrut lebih banyak prajurit. Sementara itu, Jepang membangun tembok setinggi dua meter untuk melindungi diri dari serangan di masa depan.
Tujuh tahun kemudian, bangsa Mongol kembali dengan armada besar 4.400 kapal dan diperkirakan 70.000 hingga 140.000 tentara. Satu kumpulan pasukan berangkat dari Korea, sementara yang lain berlayar dari Cina selatan, berkumpul di dekat Teluk Hakata pada Agustus 1281.
Baca Juga: Shinigami, Dewa Kematian dalam Cerita Rakyat dan Budaya Pop Jepang