Bertentangan Dengan Teori, Galaksi Bima Sakti Ternyata Tidak Homogen

By Ricky Jenihansen, Jumat, 10 September 2021 | 10:39 WIB
Ilustrasi seniman: Awan dan aliran gas murni kosmik (magenta) bertambah ke Bima Sakti, tetapi gas ini tidak tercampur secara efisien dalam cakram Galaksi. (Dr Mark A. Garlick)

Nationalgeographic.co.id—Pengamatan yang dilakukan para astronom dari University of Geneva mengonfirmasi bahwa komposisi gas di galaksi Bima Sakti tidak tercampur secara homogen. Temuan itu bertentangan dengan model yang digunakan hingga saat ini.

Para astronom telah mempelajari komposisi gas dan logam yang membentuk bagian penting dari galaksi kita. Pengamatan tersebut bertujuan untuk lebih memahami sejarah dan evolusi Bima Sakti. Detail penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal bergengsi, Nature pada 8 September 2021.

Peneliti menjelaskan, ada tiga elemen utama menonjol di galaksi Bima Sakti. Ketiga gas itu yakni, gas awal yang berasal dari luar galaksi kita, gas di antara bintang-bintang di dalam galaksi kita yang diperkaya dengan unsur-unsur kimia dan debu yang tercipta dari kondensasi logam yang ada dalam gas ini. Sampai sekarang, model teoretis mengasumsikan bahwa ketiga elemen ini tercampur secara homogen di seluruh Bima Sakti dan mencapai tingkat pengayaan kimia yang mirip dengan atmosfer Matahari, yang disebut Solar metallicity.