Ditemukan Kerangka Orang Jute, Penutur Asli Bahasa Inggris di Kent

By Maria Gabrielle, Minggu, 12 September 2021 | 10:14 WIB
Tulang belulang bangsawan Jute. (Sam Lennon)

Nationalgeographic.co.id—Penemuan penting didapat dari lokasi pembangunan di jalan St. Richard, Deal, wilayah Kent, Inggris. Kali ini, ditemukan permakaman yang menjadi tempat peristirahatan terakhir beberapa penutur Bahasa Inggris pertama. Dilansir dari Kent Online, total ada 40 jenazah mulai dari pria, wanita, hingga anak-anak yang dimakamkan di sini.

“Saya telah menjadi arkeolog di Kent selama 36 tahun dan secara pribadi ini adalah penemuan terpenting yang pernah saya dapati,” ujar Tim Allen, selaku direktur dari Kent Archaeological Projects kepada Kent Online.

“Orang-orang Jute adalah orang pertama yang berbahasa Inggris, mereka berbicara bahasa Inggris kuno, Anglo-Saxon. Ini adalah asal mula Inggris, di sini,” jelasnya.

Diketahui, dahulu orang Inggris kuno berbicara dalam bahasa Celtic.

Situs ini awalnya merupakan kuburan bagi orang-orang dari akhir Zaman Neolitikum hingga awal Zaman Perunggu, 4.000 tahun yang lalu. Adapun tulang belulang yang ditemukan dari masa itu adalah milik seorang anak laki-laki berusia sekitar 12 tahun. Perkiraan usia ini didapat dari pemeriksaan pada giginya, tetapi belum diketahui penyebab meninggalnya anak ini.

Baca Juga: Biara Anglo-Saxon di Inggris, Bukti Kekuasaan Ratu Cynethryth

Sebuah parit dari tahun 2.000 Sebelum Masehi juga ditemukan, diduga parit ini menjadi penanda tanah permakaman mula-mula.

Menariknya, sekelompok jenazah yang dimakamkan adalah orang-orang Jute dari abad ke-5 dan ke-6. Diyakini mereka memilih sendiri permakaman tersebut sebagai makam mereka. Ada dua makam yang berdampingan, liang pertama berisi tulang belulang seorang prajurit sekaligus bangsawan Jute, sementara liang di sebelahnya terdapat tulang-belulang kuda dan anjing miliknya.

Diduga prajurit ini gugur dalam pertempuran terlihat dari tengkoraknya yang hancur. Pihak peneliti juga meyakini hewan-hewan peliharannya juga mati dalam pertempuran yang sama.

“Dia adalah seorang bangsawan dengan status yang sangat tinggi. Tampaknya dia meninggal dalam perang karena perisai miliknya diletakkan menutupi wajahnya yang hancur,” ungkap Tim Allen.

Dia dikubur bersama pedang, tombak, dan dua pisau miliknya. Pedang kepunyaannya dihias dengan batu semi mulia pada gagangnya. Ini menjadi tanda permakaman orang penting,” lanjutnya.

Tulang belulang prajurit Jute lainnya didapat dari liang berbeda. Sama seperti sebelumnya, jenazah dikubur bersama pedang dan perisainya sendiri masih jelas terlihat. Diperkirakan jenazah memiliki tinggi sekitar 168 sentimeter dan dikubur sekitar tahun 550 Masehi.