Nationalgeographic.co.id—Di mata orang Eropa, lautan adalah sesuatu yang harus ditaklukkan untuk memenuhi kebutuhan dan rasa kejantanan kalangan laki-laki. Itu sebabnya, jarang ada laporan pengelanaan orang Belanda dengan kapal berisi perempuan ke negeri koloninya sebelum 1870, ketika Terusan Suez dibuka dan negerinya condong liberal.
Pada masa VOC, para prajurit Belanda kebanyakan adalah laki-laki yang melajang hingga yang sebenarnya sudah beristri di Eropa. Karena ketiadaan perempuan Eropa di sana, untuk memuaskan birahi, mereka memilih untuk bergundik nyai atau melacur dengan perempuan lokal.
Barang tentu masalah kelamin ini juga jadi urusan VOC yang sudah menancapkan tiang koloninya. Sudah banyak negeri di Nusantara yang dikuasai, maka Kompeni tinggal mencari siasat untuk mengisi tanahnya dengan penduduk.