Di Jalan Kramat Raya, bukan hanya kedai Emmi yang beroperasi menawarkan masakan Minang. Sejumlah kedai lain berderet, dan rata-rata dipenuhi pengunjung, pun menjajakan masakan Minang.
Menurut Emmi, tempatnya berjualan hampir selalu diserbu pembeli. Para pembeli terutama mereka yang berasal dari Minang, tetapi banyak juga pembeli dari luar Minang yang sudah bertalian rasa dengan masakan itu. ”Tapi, terutama urang awak yang datang ke Jakarta, banyak yang mampir dan makan di sini,” tutur Emmi.
Tak jauh dari situ, penjual penganan khas Minang juga menawarkan dagangan mereka. Keripik balado dan lamang tapai adalah beberapa di antara yang ditawarkan.
Akan tetapi, memuaskan selera pada masakan Minang tidak hanya terbatas di kawasan Kramat Raya. Cita rasa masakan Minang relatif mudah diterima masyarakat sehingga banyak kedai yang menawarkan masakan Minang di berbagai penjuru ibu kota Jakarta.
Tak terkecuali, kedai-kedai dengan gerobak kali lima yang menjual satu atau dua jenis masakan khusus saja. Salah satu di antaranya kedai soto dan sate padang yang dikelola Samsuar dengan gerobak dorongnya di kawasan Srengseng, Jakarta Barat.
Samsuar yang berasal dari Cimparuah, Pariaman, Sumatera Barat, sejak 2007 berusaha di Jakarta. Sekalipun dengan tempat makan yang sangat sederhana, ia tetap berupaya mempertahankan cita rasa asli masakan itu dan membuat pembelinya terpuaskan. Tamboh cie.