Catatan Gempa dan Mega Tsunami yang Pernah Melanda Maluku pada 1674

By Galih Pranata, Kamis, 16 September 2021 | 10:12 WIB
Lukisan yang mengilustrasi tsunami menghancurkan pelabuhan kecil. (Science Photo)

"Gempa pertama kali dirasakan dengan guncangan dahsyat dari dalam tanah di Ambon. Bangunan beserta rumah-rumah runtuh dan menjadi puing-puing" tulis Georg Everhard Rumphius dalam laporannya yang tersimpan rapi di Perpustakaan Rumphius di Katedral St. Fransiskus Xaverius, Ambon.

Laporan Rumphius tersebut terangkum dalam website IOC UNESCO dengan judul Summary notes of Georg Everhard RUMPHIUS, yang ditranslasi dari laporan asli berbahasa Belanda oleh E.M. Beekman and F.Foss pada 1997. 

Pada tanggal 17 Februari 1674, pada hari Sabtu malam, sekitar pukul setengah tujuh, di bawah bulan yang indah dan cuaca yang tenang, harus berubah jadi malam kelabu. Rumphius dalam laporannya menggambarkan kejadian buruk yang ia alami saat itu.

Baca Juga: Mengelak dari Sang Ombak: Berkaca dari Bencana demi Kesiapan Kita

G.E. Rumphius, dalam Herbarium Amboinense yang terbit 1705. (Wellcome Library, London)

"Seluruh Provinsi, yaitu Leytimor, Hitu, Nusatelo, Seram, Buro, Manipa, Amblau, Kelang, Bonoa, Honimoa, Nusalaut, Oma dan tempat-tempat lain yang berdekatan, mengalami guncangan yang begitu mengerikan sehingga kebanyakan orang yakin bahwa Hari Kiamat telah tiba" tulisnya.

Beberapa wilayah menjadi rusak parah. "Di Leitimor dan Semenanjung Hitu, terjadi tanah retak di banyak tempat dan ada banyak longsoran, yang sangat kuat di Wawani dan Pegunungan Manuzau" tulis UNESCO dalam laporannya berjudul Air Turun Naik di Tiga Negeri Mengingat Tsunami Ambon 1950, terbitan tahun 2016.

Pasca guncangan dahsyat, mulai muncul gelombang pasang yang lemah di Teluk Ambon. Gelombang tersebut datang dan menarik mundur yang dijumpainya didarat sebanyak tiga kali. Air naik ke ketinggian 4 sampai 5 kaki, dan beberapa sumur yang dalam terisi begitu cepat sehingga orang bisa mengambil air dengan tangan, sementara saat berikutnya sumur itu kosong lagi. 

Baca Juga: Ahli Geologi NTU Menemukan Catatan Potensi Gempa Besar di Sumatra