"Pantai timur Sungai Waytomme terbelah dan air menyembur, setinggi 18 hingga 20 kaki, melemparkan pasir berlumpur biru yang diyakini kebanyakan orang hanya dapat ditemukan pada kedalaman 2 hingga 3 depa" tambahnya.
"Gempa yang dahsyat itu diikuti oleh mega tsunami yang super besar dengan ketinggian sekitar 100 m yang hanya diamati di pantai utara Pulau Ambon" tulis Pranantyo dan Cummins.
Rumphius menambahkan, "Semua orang berlari ke tempat yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri, di mana mereka bertemu dengan Gubernur dan kompi besar. Mereka mulai memimpin majelis dalam doa di bawah Langit yang cerah, berharap ada keajaiban untuk menyelamatkannya".
Orang-orang terus mendengar dentuman seperti tembakan meriam yang jauh. Sebagian besar terdengar dari Utara dan Barat Laut, menunjukkan bahwa beberapa gunung mungkin akan meledak atau, setidaknya, gunung-gunung akan runtuh.
"Kerusakan yang dialami terus diberitakan dari tempat ke tempat. Kurang lebih bencana besar ini telah menyebabkan kematian lebih dari 2.243 jiwa masyarakat pribumi dan diantaranya mencakup 31 orang Eropa, dengan total mencapai 2.322 jiwa" Rumphius menutup laporannya.
Baca Juga: Lewat Kecerdasan Buatan, Temuan Sains Terbaru Bisa Memprediksi Gempa