Selidik Untung Suropati: Dari Budak VOC Sampai Pahlawan Pasuruan

By Galih Pranata, Rabu, 15 September 2021 | 11:00 WIB
Lukisan keluarga Pieter Cnoll (sekitar 1625 - 1672) dan istrinya yang keturunan Eurasia, Cornelia van Nieuwenrode, and anak mereka Catharina dan Hester. Budak lelaki di latar belakang adalah Untung Surapati. (Lukisan karya J.J. Coeman (1665), Rijksmuseum Amsterdam.)

Nationalgeographic.co.id—Untung Suropati terlahir dengan nama Surawiraaji. Ia lahir pada 1660 di Bali. Namanya juga bahkan tertulis dalam Babad Tanah Jawi, yang populer. Menurut Babad, ia berasal dari Bali. Pada era perbudakan, ia ditemukan oleh Kapten van Beber, seorang perwira VOC dalam perjalanannya ke beberapa wilayah Nusantara.

Kapten van Beber kemudian menjualnya (sebagai budak) kepada perwira VOC lain di Batavia yang bernama Moor. Sejak memiliki budak baru, karier dan kekayaan Moor meningkat pesat. Anak kecil itu dianggap pembawa keberuntungan sehingga diberi nama "Si Untung", demikian tulis Guntur S. Wijaya.

Namun, selama dalam kepemilikan Moor yang dianggap banyak membawa keberuntungan, ia malah kerap mendapatkan perlakuan buruk dari majikannya. "Setelah beranjak dewasa, Untung mulai memiliki keberanian untuk memberontak," ungkap Guntur dalam jurnal Suluk.

Guntur bersama tim risetnya, telah menulis jejak perjuangan Untung Suropati dalam jurnal Suluk, dengan judul Peranan Untung Surapati di Wilayah Mataram dalam Babad Trunajaya-Surapati, yang terbit pada 2019.