Selidik Untung Suropati: Dari Budak VOC Sampai Pahlawan Pasuruan

By Galih Pranata, Rabu, 15 September 2021 | 11:00 WIB
Lukisan keluarga Pieter Cnoll (sekitar 1625 - 1672) dan istrinya yang keturunan Eurasia, Cornelia van Nieuwenrode, and anak mereka Catharina dan Hester. Budak lelaki di latar belakang adalah Untung Surapati. (Lukisan karya J.J. Coeman (1665), Rijksmuseum Amsterdam.)

Diah Ayu Octavia, Sumarjono dan Marjono menulis The Oral Tradition of Untung Suropati Among The People of Pasuruan From 1975 to 2018, yang terbit di jurnal Historica pada 2020. Diah menjelaskan tentang jasanya dalam pergolakan sejarah sebagai bagian dari Pasuruan. 

Selama melawan Kompeni Belanda, Untung Suropati dibantu oleh Raja Cirebon dan Raja Mataram. Mereka memberikan beberapa persenjataan dan beberapa prajurit untuk membantunya dalam peperangan.

"Untung akhirnya diangkat sebagai Bupati Pasuruan ke-4 (1668-1704) yang berkuasa selama 20 tahun" tulisnya. Selama menjabat sebagai Bupati, ia berhasil memajukan sistem perekonomian di Pasuruan.

Baca Juga: Bagaimana Kekuasaan VOC, Kongsi Dagang Terkaya di Dunia, Berakhir?

Lukisan kontemporer berdasar imajinasi seniman, yang menggambarkan sosok Untung Suropati. Kendati banyak sumber yang mengabarkan asal-usulnya dari Bali, dia begitu dimuliakan sebagai pahlawan nasional bagi warga Pasuruan. (Wikimedia Commons)

Hal tersebut lantas membuat Pasuruan dikenal sebagai tempat perdagangan yang besar kala itu. "Selain mengembangkan sistem pemerintahan, ia juga memperluas kekuasaanya ke daerah Probolinggo, Malang dan Banyuwangi" tambahnya.

Pada 1706, saat pertempuran besar terjadi di Bangil, Untung Suropati gugur. Perlawanan selanjutnya dilanjutkan oleh putra-putranya dengan gagah berani disertai dengan semangat pantang menyerah.

Berkat jasa-jasanya, ia dikenang dalam memori kolektif masyarakat. Ia juga kemudian diangkat sebagai seorang pahlawan Nasional berdasarkan S.K Presidesn No.106/TK/1975 pada tanggal 3 November 1975.

Baca Juga: Telisik Istilah 'Duit' yang Populer Sejak Zaman VOC di Nusantara