Melihat Harimau Berkantung Terakhir Sebelum Dinyatakan Punah

By Utomo Priyambodo, Rabu, 15 September 2021 | 20:00 WIB
Cuplikan gambar dari rekaman berwarna harimau berkantung terakhir yang dulu masih hidup sebelum spesies ini resmi dinyatakan telah punah. (National Film and Sound Archive of Australia)

Nationalgeographic.co.idThilacynem, atau dikenal sebagai harimau tasmania, merupakan spesies harimau berkantung yang sudah punah. Hampir seabad yang lalu, seorang pembuat film merekam video hitam-putih pendek tentang harimau tasmania yang terakhir diketahui itu.

Dalam rekaman video tersebut, harimau berkantung itu tampak sedang berjalan di sekitar kandangnya di Kebun Binatang Beaumaris di Hobart, Australia.

Sekarang, hewan yang telah lama mati itu, yang diberi nama Benjamin oleh penjaganya, telah "hidup kembali" dalam versi rekaman berwarna yang baru.

Dalam video rekaman yang disempurnakan, yang dibagikan oleh National Film and Sound Archive (NFSA) Australia di YouTube pada 6 September 2021, Benjamin tampak memiliki bulu kekuningan bergaris-garis cokelat tua di punggung dan pantatnya. Saat dia mengangakan rahangnya yang sangat panjang sambil menguap, tampak lidah dan bagian dalam mulutnya yang berwarna merah muda lembut.

 

David Fleay, naturalis asalah Australia, membuat rekaman video tersebut pada bulan Desember 1933. Film dan negatif itu ada dalam koleksi NFSA, dan negatifnya baru-baru ini dipindai pada resolusi 4K (resolusi horizontal setidaknya 4.000 piksel) dan kemudian diwarnai di bawah pengawasan dari produser film Samuel François-Steininger di Composite Films di Paris, menurut pernyatakan dari perwakilan NFSA.

Mewarnai rekaman dengan resolusi tinggi itu menantang karena rambut harimau Tasmania sangat lebat, "dan banyak rambut harus dirinci dan dianimasikan," kata François-Steininger dalam pernyataan NFSA tersebut, sebagaimana dikutip dari Live Science.

Para ahli dari Composite Films merujuk kulit harimau tasmania yang diawetkan di museum untuk memastikan bahwa warna baru film itu akurat.

Baca Juga: Singa Berkantung Ini Hidup Jutaan Tahun Silam di Hutan Kuno Australia

Thylacinus cynocephalus, nama ilmiah harimau tasmania. (Baker, EJ Keller)

Mereka juga membaca deskripsi ilmiah hewan tersebut dan meninjau ilustrasi dan lukisan harimau tasmania. Kemudian, mereka beralih ke alat digital dan algoritme kecerdasan buatan untuk mengintegrasikan warna secara mulus ke setiap frame dari negatif film tersebut.

"Lebih dari 200 jam kerja diperlukan untuk mencapai hasil ini," ujar François-Steininger.

Baca Juga: Ilmuwan Berencana Hidupkan Kembali Harimau Tasmania dan Mamut Berbulu

Wujud seekor harimau tasmania di Museum für Naturkunde, Berlin. (Thomas Williamson)

Harimau tasmania yang bernama ilmiah Thylacinus cynocephalus umumnya dikenal sebagai harimau tasmania atau serigala tasmania. Namun hewan ini bukanlah serigala atau harimau.

Hewan yang sudah punah ini pernah menjadi marsupial karnivora terbesar di dunia. Harimau tasmania dewasa bisa mencapai berat hingga 30 kilogram dan panjangnya mencapai 195 sentimeter dari hidung hingga ujung ekornya yang panjang.

Harimau tasmania pernah berkeliaran di seluruh wilayah Australia. Namun sekitar 2.000 tahun yang lalu, spesies ini hanya ditemukan di pulau Tasmania, di mana sekitar 5.000 harimau tasmania tetap ada pada saat orang-orang Eropa menjajah benua itu pada akhir abad ke-18, menurut Museum Nasional Australia.

 Baca Juga: Peneliti Ini Berusaha Membuktikan Harimau Tasmania Belum Punah

Harimau tasmania di Kebun Binatang Hobart. (Citra Anastasia)

Pada pertengahan 1930-an, penampakan harimau tasmania di alam liar sangat jarang. Setelah kematian Benjamin yang kesepian di kebun binatang Hobart pada tahun 1936, upaya untuk menangkap harimau tasmania lainnya tidak berhasil, dan spesies tersebut dinyatakan punah secara resmi pada tahun 1986, demikian laporan Museum Nasional Australia.

Hanya ada 10 klip film harimau tasmania yang diketahui, dan rekaman Fleay adalah yang terpanjang, dengan waktu tayang sekitar 80 detik. Proses syuting selama satu menit lebih itu bahkan terlalu panjang. Tak lama setelah Fleay mengambil rekaman video Benjamin, harimau tasmania itu menggigit pantat Fleay, menurut NFSA.

Benjamin alias Ben ditangkap dan dimasukkan ke kebun binatang itu pada 1933. Tiga tahun kemudian, harimau berkantung terakhir itu mati pada suatu malam karena kedinginan dan kesepian. Video rekaman berwarna Ben selagi ia masih hidup dapat Anda lihat di sini.