Inilah Cara Ahli Mengetahui Lokasi Berakhirnya Pesawat Malaysia Airlines

By , Selasa, 25 Maret 2014 | 09:21 WIB

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Senin (24/3), mengumumkan, pesawat Malaysia Airlines MH370 mengakhiri penerbangannya di Samudra Hindia sebelah barat Perth, Australia.

Najib mengungkapkan, kesimpulan tersebut didasarkan atas hasil analisis terbaru data satelit Inmarsat yang disampaikan oleh Air Accidents Investigation Branch (AAIB) Inggris.

Berdasarkan analisis Inmarsat, MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) terakhir terbang di wilayah perairan yang jauh dari tempat pendaratan mana pun.

Merujuk pada laporan tersebut, kemungkinan penumpang untuk hidup sangat kecil sehingga pihak Malaysia mengatakan bahwa semua penumpang tewas.

Data satelit Inmarsat sebenarnya tidak baru. Sebelumnya, data Inmarsat juga yang digunakan untuk menentukan dua koridor pencarian MH370 di Samudra Hindia.

Namun, apa yang baru dari analisis yang disampaikan Senin ini sehingga mampu meyakinkan Malaysia bahwa semua penumpang telah tewas?

(Baca juga Begini Cara Pakar Menduga Lokasi Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang Itu)

Pada intinya, ada celah komunikasi satelit yang memungkinkan Inmarsat berkomunikasi dengan MH370 yang hilang.

Selain transponder dan ACARS yang telah dimatikan, di bagian ekor pesawat Boeing 777-200ER milik Malaysia Airlines terdapat terminal komunikasi dengan satelit.

Karena Malaysia Airlines terhubung dengan jaringan satelit Inmarsat, maka jalur yang ditempuh MH370 bisa diperkirakan.

Inmarsat mengirim permintaan komunikasi dalam bentuk "ping" yang secara otomatis akan direspons oleh terminal komunikasi satelit pada pesawat.

Jalur yang ditempuh diperkirakan dengan menghitung jumlah dan waktu tempuh ping dari pesawat ke Inmarsat.

Analisis yang dilakukan saat itu adalah melihat efek Doppler. Secara sederhana, efek Doppler dalam konteks ini adalah perubahan frekuensi karena pergerakan satelit pada orbitnya.