Terungkap, Bagian Mars Utara Pernah Mengalami Ribuan 'Letusan Super'

By Wawan Setiawan, Sabtu, 18 September 2021 | 19:30 WIB
Gambar ini menunjukkan beberapa kawah di Arabia Terra yang diisi dengan batu berlapis, sering terpapar dalam gundukan bulat. (NASA/JPL-Caltech/University of Arizona)

Dilansir oleh Tech Explorist, Patrick Whelley, ahli geologi di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland, yang memimpin analisis Arabia Terra, mengatakan, “Setiap letusan ini akan memiliki dampak iklim yang signifikan — mungkin gas yang dilepaskan membuat atmosfer lebih tebal atau menghalangi Matahari dan membuat atmosfer menjadi lebih dingin. Pemodel iklim Mars akan memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencoba memahami dampak gunung berapi ini.”

Hasil studi Patrick Whelley ini telah diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters pada 26 juli 2021 berjudul Stratigraphic Evidence for Early Martian Explosive Volcanism in Arabia Terra.

Dalam laporannya dijelaskan bahwa gunung berapi yang meletus itu diiringi dengan muntahan uap air, sulfur dioksida, dan karbon dioksida ke udara. Ledakan ini telah merobek permukaan Mars selama periode 500 juta tahun sekitar 4 miliar tahun yang lalu. Sehingga mampu mengubah iklim planet Mars. Tujuh kaldera di Arabia Terra menjadi bukti dan menunjukkan bahwa area tersebut kemungkinan pernah menjadi tuan rumah dari gunung berapi yang berkekuatan letusan super.

Baca Juga: Gua Bawah Tanah Mars Bisa Jadi Tempat Perlindungan dari Radiasi

Lokasi Arabia Terra. (NASA)

Berdasarkan data-data yang berhasil dikumpulkan oleh Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) NASA, para ilmuwan mencoba untuk menemukan abu di tempat lain di Mars. Dan ternyata benar, hasil analisa mineral di permukaan Arabia Terra memang berasal dari gunung berapi.

“Jadi kami mengambilnya pada saat itu dan berkata, 'Oke, ini adalah mineral yang terkait dengan abu vulkanik yang diubah, yang telah didokumentasikan, jadi sekarang kita akan melihat bagaimana mineral didistribusikan untuk melihat apakah mereka mengikuti pola yang kita harapkan dari letusan super.” kata Alexandra Matiella Novak, seorang ahli vulkanologi di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins di Laurel, Maryland.

Dengan menggunakan gambar-gambar hasil jepretan kamera MRO, para ilmuwan menyusun kembali peta topografi tiga dimensi dari Arabia Terra. Lalu meletakkan data mineral di atas peta topografi ngarai dan kawah yang akan dianalisis tersebut. Hasilnya, para ilmuwan mendapatkan endapan kaya mineral yang terawetkan dengan sangat baik.

Baca Juga: NASA Melakukan Pencarian Tanda-tanda Kehidupan Purba di Planet Mars