Terungkap, Bagian Mars Utara Pernah Mengalami Ribuan 'Letusan Super'

By Wawan Setiawan, Sabtu, 18 September 2021 | 19:30 WIB
Gambar ini menunjukkan beberapa kawah di Arabia Terra yang diisi dengan batu berlapis, sering terpapar dalam gundukan bulat. (NASA/JPL-Caltech/University of Arizona)

Jacob Richardson, seorang ahli geologi di NASA Goddard yang bekerja dengan Whelley dan Novak, turut berkomentar, “Saat itulah saya menyadari ini bukan kebetulan, ini adalah sinyal nyata. Kami melihat apa yang diprediksi, dan itu adalah momen paling menarik bagi saya.”

Sebelumnya, ketika para ilmuwan pertama kali berhasil mengidentifikasi adanya kaldera di Mars pada tahun 2013. Mereka mulai menghitung berapa banyak material yang dimuntahkan saat meletus berdasarkan volume kaldera. Namun, kali ini ilmuwan mulai menghitung berapa banyak letusan yang terjadi untuk dapat menghasilkan ketebalan abu vulkanik yang mereka temukan. Jawabannya cukup mencengangkan. Harus ada ribuan letusan untuk mendapatkan ketebalan abu seperti itu.

“Orang-orang akan membaca makalah kami dan berkata, 'Bagaimana? Bagaimana Mars bisa melakukan itu? Bagaimana planet sekecil itu bisa melelehkan batu yang cukup untuk menggerakkan ribuan letusan super di satu lokasi? Saya harap pertanyaan-pertanyaan ini menghasilkan banyak penelitian yang lain.” ujar Jacob Richardson, seorang ahli geologi di NASA Goddard yang bekerja dengan Whelley, menanggapi hasil temuan yang menakjubkan itu.

Mars Reconnaissance Orbiter, yang membantu ilmuwan membuat peta topografi tiga dimensi dari Arabia Terra. (NASA)

Ada kemungkinan bahwa gunung berapi super-erupsi terkonsentrasi di wilayah di Bumi tetapi telah terkikis secara fisik dan kimia atau telah berpindah ke seluruh bagian dunia saat benua bergeser karena lempeng tektonik.

Jenis gunung berapi eksplosif seperti ini bisa juga berada di wilayah bulan Jupiter Io ataupun bisa saja berkerumun di planet Venus. Namun, apa pun masalahnya, Richardson berharap bahwa Arabia Terra akan memberikan pelajaran berharga kepada para ilmuwan tentang sesuatu yang baru dari proses geologis yang dapat membantu membentuk planet dan bulan.

Baca Juga: Temuan Dua Asteroid Bermateri Organik di Antara Mars dan Jupiter