Subang Larang, Wanita Muslim di Pajajaran dalam Cerita Rakyat Subang

By Galih Pranata, Senin, 4 Oktober 2021 | 11:00 WIB
Taman Sunyaragi di Kesultanan Cirebon, Jawa Barat. Kisah Nyai Subang Larang tercatat dalam Carita Purwaka Caruban Nagari (CPCN), karya Pangeran Arya Cerbon yang digubahnya pada 1720. ('De Indische Archipel', 1865-1876 / Tropenmuseum)

Seterusnya, dia juga melahirkan para penyebar ajaran Islam di Jawa Barat seperti Raden Kian Santang, Walangsungsang (Pangeran Cakrabuana), dan Rara Santang (ibu Sunan Gunung Jati). "Mereka dididik dengan nilai-nilai yang ada dalam ajaran Islam meskipun hidup di lingkumgan Hindu" tambahnya. 

Tjandrasasmita meneruskan, bahwa mereka diajarkan untuk hidup disiplin, mandiri, serta menjadi orang-orang yang jujur dan menjauhkan dari sifat-sifat kebohongan. Kisahnya itu menginspirasi rakyat Subang

Sosok yang bijaksana, lemah lembut dan sederhana menjadi nilai karakter yang diteladani oleh banyak masyarakat Sunda. Tak pelak, catatan Citra Kabupaten Subang dalam Arsip Nasional Republik Indonesia pada tahun 2015, disebutkan bahwa nama Kabupaten Subang diambil dari namanya.

Pengakuan itu diperkuat dengan ditemukannya situs Nyi Subang Larang di Teluk Agung, Desa Nagerang, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada 1979 dan 1981 di daerah Teluk Agung dan Muara Jati oleh Abah Roheman, warga setempat.