Kreasi Sampah dari Gang Gani

By , Rabu, 16 April 2014 | 16:38 WIB
()

Anak-anak itu tampak ceria. Tertawa dan berlari. Minggu pagi (13/4), di sudut jalan kecil bernama Gang Gani, Kecamatan Medan Kota, Medan, Sumatra Utara, mereka berkumpul.

Para siswi sekolah dasar ini tengah berada di rumah kontrakan seorang calon dokter hewan bernama Juni Cintya Borotan.

Putri-putri kecil ini, tampak memperhatikan Cintya, yang membawa kantung sampah berisi limbah rumah tangga ke pekarangan rumah. Limbah itu, bukan dibuang, tetapi dibersihkan.

Bila, seorang siswi, bertanya, "Buat apa sampah-sampah itu?"

Cintya tersenyum. Dia mengatakan, kalau sampah ini uang, jika diolah menjadi produk ramah lingkungan. Cintya, mengambil sejumlah kulit telur, kertas kartun, dan lem perekat. Setelah 15 menit, Cintya menunjukkan benda berbentuk bingkai foto.

Ternyata, limbah rumah tangga warga Gang Gani itu, diolah menjadi bingkai foto yang cantik.

"Wah, cantik kak, maulah Bila satu."

Dia tersenyum, lalu mengambil pecahan-pecahan kerak telur, dan kertas kartun, serta memberikan pada Bila dan teman-teman.

"Bila mau yang begini? Gampang. Ini dia barang-barangnya, Bila buat seperti yang Bila dan adik-adik mau. Nanti kakak ajari. Jangan kakak yang buat, harus hasil karya masing-masing, " kata Cintya lagi.

Dia mengajarkan pada siswi itu mengolah limbah rumah tangga menjadi barang berguna.

Nanda, melihat sebuah CD musik dan CD video yang dipotong-potong oleh Cintya dengan acak. CD musik dan video itu, diubah menjadi hiasan pot bunga gantung. "Wah, bagus kak, Nanda buat begitu juga ya."

Sepanjang mengutak atik sampah serta limbah domestik itu, anak-anak ini tampak riang. Libur mereka Minggu itu menghasilkan wawasan baru.

Menurut Cintya, yang dilakukan semata-mata hanya ingin menggugah hati warga di Gang Gani agar mengolah sampah menjadi bernilai ekonomi.