Sementara penelitian sebelumnya telah mendeteksi bukti tinta modern di berbagai titik di peta, analisis Yale baru memeriksa seluruh komposisi unsur dokumen menggunakan alat dan teknik canggih yang sebelumnya tidak tersedia.
Meskipun tampak asli, peta tersebut telah terperosok dalam kontroversi sejak pertama kali muncul. Studi sebelumnya telah menunjukkan adanya tinta modern pada perkamennya, namun peneliti Yale saat ini sudah mempunyai alat dan teknik canggih untuk membongkar rahasia di balik peta tersebut, yang kemungkinan adalah pemalsuan total.
Menurut temuan mereka, senyawa titanium yang digunakan dalam tinta tidak tersedia sampai tahun 1920-an.
Baca Juga: Linschoten, Kartografer Belanda yang Menentukan Takdir Nusantara
Dilansir dari YaleNews, Raymond Clemens, kurator buku dan manuskrip awal di Perpustakaan Buku dan Manuskrip Langka Beinecke Yale, mengatakan, “Peta Vinland itu palsu.”
Ia menegaskan, “Tidak ada keraguan yang masuk akal di sini. Analisis baru ini seharusnya menghentikan masalah ini.”
Ada juga bukti kuat yang menunjukkan bahwa peta itu adalah tipuan yang disengaja, bukan rekreasi modern yang hanya disalahartikan sebagai asli, sebagaimana dibuktikan oleh fakta bahwa penciptanya menggunakan bagian dari volume abad pertengahan yang otentik dan menimpanya untuk membuat peta. tampil lebih sah.
Baca Juga: Keluarga Asal Florida ini Temukan Potongan Tangan dan Peta Harta Karun