Pertanyaan Sains: Apakah Manusia Bisa Bermain Yo-yo di Luar Angkasa ?

By Agnes Angelros Nevio, Selasa, 21 September 2021 | 21:30 WIB
Mark Hayward adalah pemain profesional di Pittsburgh. Hayward mengambil hasratnya untuk yo-yo dan juggling dan mengubahnya menjadi karier yang sukses. Mungkinkah seseorang bermain yo-yo di luar angkasa ? Meskipun perlu dilakukan beberapa penyesuaian, namun hal ini bisa saja terjadi! (Mark Hayward/Fotografer: David Kern)

 Apa Itu Yo-yo Dan Bagaimana Cara Kerjanya ?

Sebagian besar dari kita mungkin pernah bermain dengan yo-yo. Akan tetapi, bagi mereka yang tidak merasakan kegembiraan masa kecil ini, yo-yo sejadar seutas tali yang melekat pada sepasang cakram. Keduanya berputar dan terurai. Piringan yo-yo akan bergerak naik turun di sepanjang tali karena beratnya, serta momentum, kecepatan rotasi, dan gaya gesekan.

Yo-yo dianggap sebagai salah satu jenis mainan tertua di dunia, mungkin kedua setelah boneka. Kendati yo-yo modern dibuat dari bahan yang berbeda dan fungsinya sedikit berbeda, elemen dasar yo-yo tidak berubah selama berabad-abad.

Di masa lalu, tali diikat ke piringan yo-yo, sehingga permainannya hanya akan bergerak naik turun talinya. Yo-yo modern melilitkan tali di sekitar inti yo-yo, yang memungkinkan yo-yo berputar bebas di bagian bawah saat penurunan awal—titik awal yang umum dari trik yo-yo tingkat lanjut yang dikenal sebagai "sleeping".

Baca Juga: Ingin Bernostalgia? Telisik Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak.

Sebelum kita masuk ke fisika menggunakan yo-yo di luar angkasa, mari kita tinjau fisika dasar saat mainan ini digunakan di Bumi. Terlepas dari jenis yo-yo, pengguna akan melilitkan tali di sekitar poros, melingkarkan jari melalui ujung tali, dan mulai dengan yo yo di telapak tangan mereka.

Sementara yo-yo berada di tangan pemainnya, ia memiliki sejumlah energi potensial, terkonsentrasi di pusat massa yo-yo. Energi potensial ini disebabkan oleh ketinggian yo-yo dari tanah dan tali di sekitar porosnya. Kedua bentuk energi potensial ini adalah penyebab yo-yo bisa jatuh atau berputar.

Baca Juga: Hitam-Putih Dampak Bermain Gim di Masa Pandemi, Ini Saran Peneliti

Seorang anak kecil memainkan yo-yo tradisional. Yo-yo dianggap sebagai salah satu jenis mainan tertua di dunia, mungkin kedua setelah boneka. (Loegunn Lai/Science ABC)

Ketika kita melepaskan yo-yo, energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Penurunan yo-yo menciptakan momentum linier, sedangkan pelepasan yo-yo memberikan momentum sudut atau rotasi. Di bagian bawah tali, momentum linier berhenti, tetapi momentum sudut memungkinkan yo-yo terus berputar.

Pada yo-yo model lama, momentum sudut akan menyebabkan yo-yo mulai bergerak kembali ke atas senar. Sebabnya, senar di sekitar gandar terikat dengan erat. Pengguna dapat memberikan tarikan  ringan untuk menggantikan energi yang hilang akibat gesekan, mengembalikan yo-yo ke tangan mereka.

Baca Juga: Cara Terbaik dan Murah Menjaga Kesehatan Anak: Bermain di Luar Ruangan

Ketika Anda melepaskan yo-yo, energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Apakah kita bisa memainkan yoyo dalam kondisi tanpa gravitasi? (Cision PRWeb)

Dalam yo-yo modern, dengan ikatan lingkaran di sekitar poros, yo-yo dapat terus berputar dengan cepat di bagian bawah senar berkat momentum sudutnya yang signifikan—bahkan untuk waktu yang lama. Tindakan "sleeping" yo-yo ini digunakan oleh para pemain yo-yo yang terampil untuk menampilkan trik dari yang sederhana sampai rumit.

Sekali lagi, dengan tarikan sederhana, tali dapat melingkar di sekitar poros dan yo-yo akan naik kembali ke tangan pengguna merambat dengan menggunakan energi yang tersisa. Sebagai akibat gaya gesekan pada yo-yo dalam perjalanan kembali ke tangan, serta pengerahan tenaganya melawan tarikan gravitasi, yo-yo tidak akan kembali sepenuhnya ke tangan orang tersebut, kecuali jika diberikan sentakan kecil pada tali.

Ayunan atau sentakan tangan ini memberi yo-yo sedikit energi kinetik ekstra sehingga dapat sepenuhnya kembali ke telapak tangan pengguna.

Baca Juga: Serunya Belajar sambil Bermain di Laboratorium Alam Karangsong