Nationalgeographic.co.id—Menurut tim astronom internasional, misteri kosmis berusia 900 tahun seputar asal-usul supernova terkenal yang pertama kali terlihat di Cina pada 1181 Masehi akhirnya terpecahkan. Supernova Cina, yang juga dikenal sebagai 'Bintang Tamu Cina' ini, pertama kali diamati oleh astronom Cina dan Jepang pada abad ke-12.
Menurut astronom Cina dan Jepang, ledakan abad kedua belas ini seterang Saturnus. Begitu terang dan menonjolnya, sehingga misteri kosmis ini tetap terlihat oleh para astronom selama enam bulan. Waktu yang cukup lama untuk bisa mempelajarinya.
Penelitian baru yang diterbitkan pada 15 September 2021 dalam jurnal The Astrophysical Journal Letters yang berjudul The Remnant and Origin of the Historical Supernova 1181 AD, mengatakan bahwa awan (atau nebula) samar yang berkembang cepat, disebut Pa30, terlihat mengelilingi salah satu bintang terpanas di Bima Sakti, yang dikenal sebagai Bintang Parker (Parker's Star), cocok dengan profil, lokasi, dan usia dari supernova bersejarah itu.
Meskipun para astronom berhasil memperoleh lokasinya di langit penampakan, namun astronom modern tidak bisa mengidentifikasi sisa ledakan tersebut. Hingga saat ini, sumber ledakan abad ke-12 ini masih menjadi misteri, sampai pada akhirnya penemuan terbaru ini dilakukan.
Potongan-potongan teka-teki kosmis ini telah membawa tim peneliti ke kemungkinan penyebab kilat kuno: Supernova yang sisa-sisanya sekarang membentuk nebula yang disebut Pa30.
Awan nebula ini bergerak begitu cepat (kecepatan ekstrim lebih dari 1.100 km per detik) sehingga, dalam penelitian baru, para ilmuwan dari Hong Kong, Inggris, Spanyol, Hongaria, dan Prancis menemukan bahwa debu dan gas Pa30 dapat menempuh jarak dari Bumi ke Bulan dalam waktu lima menit saja. Dengan menggunakan kecepatan itu dan menghitung mundur, para peneliti menentukan bahwa nebula itu cocok dengan supernova yang meledak sekitar tahun 1181. Gambar nebula diperoleh berkat teleskop Observatorium Nasional Kitt Peak.
Baca Juga: Prediksi Astronom: Inilah Supernova yang Akan Meledak Tahun 2037
Hanya ada lima supernova terang di Bima Sakti dalam milenium terakhir (mulai tahun 1006). Empat supernova lainnya sekarang dikenal oleh sains modern dan termasuk nebula Kepiting yang terkenal itu.
Dilansir dari Tech Explorist, Prof Zijlstra, seorang Profesor Astrofisika di Universitas Manchester, mengatakan, “Laporan sejarah menempatkan bintang tamu di antara dua rasi bintang Tiongkok, Chuanshe dan Huagai. Bintang Parker sangat cocok dengan posisinya. Itu berarti usia dan lokasi cocok dengan peristiwa 1181.”
Ia menambahkan dalam penjelasannya, “Hanya sekitar 10% dari supernova jenis ini, dan mereka tidak dapat dipahami dengan baik. Fakta bahwa SN1181 redup tetapi memudar sangat lambat cocok untuk tipe ini. Ini adalah satu-satunya peristiwa di mana kita dapat mempelajari nebula yang tersisa dan bintang yang bergabung, juga memiliki deskripsi ledakan itu sendiri.”
Baca Juga: Detail Supernova Saat Awal Ledakan, Tertangkap Foto Pertama Kalinya
Pa30 dan bintang Parker sebelumnya telah dikonfirmasi sebagai hasil penggabungan dari dua katai putih. Peristiwa semacam itu diperkirakan mengarah pada jenis supernova yang langka dan relatif redup, yang disebut sebagai 'Supernova Tipe Iax'.
“Penggabungan bintang sisa, katai putih, dan bintang neutron memunculkan reaksi nuklir ekstrem dan membentuk elemen berat yang sangat kaya neutron seperti emas dan platinum. Menggabungkan semua informasi ini, seperti usia, lokasi, kecerahan peristiwa, dan durasi 185 hari yang tercatat secara historis, menunjukkan bahwa bintang Parker dan Pa30 adalah pasangan dari SN 1181. Ini adalah satu-satunya supernova Tipe Iax di mana studi rinci tentang sisa bintang dan nebula adalah mungkin. Sangat menyenangkan bisa memecahkan misteri sejarah dan astronomi ini.” kata Prof Zijlstra.
Baca Juga: Astronom: Supernova Mungkin Bertanggung Jawab Atas Kepunahan Masal