Bunga Melepaskan Parfumnya Sebagai Respons Listrik dari Sentuhan Lebah

By Wawan Setiawan, Rabu, 22 September 2021 | 17:00 WIB
Ilmuwan menemukan bahwa terdapat pengaruh medan listrik antara sentuhan lebah dengan bunga. (Quora)

Nationalgeographic.co.id—Bunga dan lebah, sepasang makhluk hidup yang mungkin tak pernah terpisahkan. Karena mereka masing-masing memiliki peran yang saling menguntungkan satu sama lain. Bunga mendapatkan bantuan dari lebah untuk proses serbuk sari, sedangkan lebah mendapatkan keuntungan dari bunga berupa nektar.

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Bristol pada bunga dan lebah menemukan bahwa ada serangkaian hubungan unik di antara mereka. Ternyata, lebah menciptakan perubahan listrik untuk tujuan merangsang bunga agar melepaskan aroma manisnya. Muatan listrik ini juga membantu agar serbuk sari dapat menempel ke tubuh mereka serta memberikan sinyal pertanda kehadiran mereka pada bunga yang mereka kunjungi.

Muatan listrik yang dihasilkan oleh lebah sekitar 120 picoCoulomb (PC). Namun, ini adalah muatan yang minimal, sedangkan untuk dapat merangsang bunga seperti petunia ungu (Petunia integrifolia) itu membutuhkan muatan sebesar 600 PC atau setara dengan lima kali kunjungan lebah. Dengan muatan listrik sebesar 600 PC inilah akan dapat merangsang bunga petunia untuk melepaskan lebih banyak aroma.

Dilansir dari Tech Explorist, penulis utama studi Dr. Clara Montgomery mengatakan, “Bunga memiliki persediaan aroma yang terbatas, jadi masuk akal jika mereka hanya melepaskannya ketika penyerbuk mereka ada di sekitar. Pada dasarnya, itu hanya layak diiklankan ketika Anda tahu Anda memiliki audiens. Isyarat lain yang mungkin mereka gunakan, seperti siang hari atau suhu, bisa jadi tidak dapat diandalkan, karena mungkin juga berangin atau hujan, yang akan mengurangi kehadiran penyerbuk.”

Ia juga menambahkan, "Aroma ini juga digunakan oleh serangga yang ingin makan atau bertelur di tanaman, jadi meningkatkan peluang mereka untuk hanya menarik penyerbuk sangatlah penting."

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal The Science of Nature pada 14 September 2021 dengan mengambil judul Bumblebee electric charge stimulates floral volatile emissions in Petunia integrifolia but not in Antirrhinum majus.

Baca Juga: Akibat Pemanasan Global, Bunga-bunga di Dunia Alami Perubahan Warna

Bunga petunia ungu memerlukan muatan listrik sebesar 600 PC atau setara dengan lima kali kunjungan lebah agar dapat mengeluarkan aroma harumnya. (Pixabay)

Demi kelancaran penelitian ini, para ilmuwan menggunakan arena mencari makan yang dibangun secara khusus. Lalu mereka mengukur muatan listrik yang dibawa oleh setiap lebah dan jumlah bahan kimia utama yang menarik, benzaldehida, yang dilepaskan oleh bunga sebagai respons terhadap kunjungan lebah tersebut.

Dalam upaya untuk mengetahui perbedaan respons bunga terhadap rangsangan mekanis dari pendaratan lebah dan rangsangan listrik, ilmuwan melakukan percobaan dengan menyentuhkan batang logam yang diarde atau bola nilon bermuatan listrik, lalu mengukur pelepasan aroma petunia yang dihasilkan.

Bunga yang dikunjungi oleh lebah yang terbang bebas menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam produksi volatil. Sebaliknya, bunga yang disentuh dengan batang logam yang diarde secara elektrik tidak menunjukkan peningkatan seperti itu.

Ketika muatan listrik yang setara dengan sekitar lima kunjungan lebah menyentuh bunga, emisi aroma dari bunga petunia meningkat lagi secara signifikan.

Baca Juga: Fenomena Perubahan Iklim: Bunga-bunga Bermekaran di Puncak Gunung

Para penyerbuk telah lama dikenal membawa muatan listrik positif. Ini contoh serbuk bunga yang menempel di sekujur badan lebah. (Quora)

“Para penyerbuk telah lama dikenal membawa muatan listrik positif, tetapi ini adalah demonstrasi pertama tanaman yang menggunakan ini untuk keuntungan mereka.” Kata Dr. Montgomery.

Ia juga menambahkan dalam penjelasannya, “Kunjungan yang sering dilakukan oleh penyerbuk bermuatan ke bunga akan menyebabkan muatan menumpuk, yang mungkin melebihi ambang batas untuk pelepasan aroma. Oleh karena itu, tuduhan itu dapat memberikan indikator yang berguna tentang berapa banyak penyerbuk di daerah tersebut, memungkinkan tanaman untuk menilai potensi penyebaran serbuk sari secara real-time.”

Pemimpin proyek, Profesor Daniel Robert dari Universitas Bristol, mengatakan, "Penemuan ini mengungkap jenis interaksi yang sebelumnya tidak diketahui antara serangga dan tanaman, dunia isyarat listrik yang sulit dipahami, yang tidak dapat dideteksi oleh manusia."

“Pemahaman saat ini tentang muatan listrik yang dibawa oleh spesies serangga yang berbeda sangat rendah, dan pengaruh medan listrik pada semua sistem biologis seringkali kurang dipahami dan sulit diukur.” pungkas Montgomery.

Baca Juga: Janji Bagi Nusa Bunga