Menyingkap Kitab Astronomi Abd-al Rahman al-Sufi dari Abad ke-10

By Utomo Priyambodo, Rabu, 22 September 2021 | 15:17 WIB
Kitab Bintang-Bintang Tetap karya Abd-al Rahman al-Sufi. (Paudal.com)

Buku ini bukan satu-satunya kontribusi al-Sufi di bidang astronomi dan sains. Dia juga berkontribusi pada pembangunan observatorium penting di kota Shiraz, dan berperan dalam desain banyak instrumen astronomi seperti astrolab dan bola langit.

Al-Sufi mengidentifikasi lebih dari 100 bintang baru, bersama dengan deskripsi dan ilustrasi pertama yang diketahui dari galaksi Andromeda. Dia juga mampu meningkatkan banyak pengamatan Ptolemy melalui data empiris dan kesimpulan, dan pengaruhnya dalam astronomi bergema hingga abad ke-19.

Kitab Bintang-Bintang Tetap sendiri sering dipuji sebagai mahakarya seni Asia Tengah. Hal ini juga dapat dianggap sebagai bukti bahwa gerakan Renaisans yang muncuk pada abad ke-15 di Eropa merupakan produk sampingan dari hasil pertukaran budaya antara Eripa dengan Asia, khususnya lewat perdangan di daerah-daerah yang terhubung dengan Jalur Sutra kuno.

Baca Juga: Perempuan Arab Penjaga Terusan Suez, Inspirasi Patung Liberty

Kitab suwar al-kawakib al-thabita (Kitab Gambar Bintang Tetap) karya Abd al-Rahman al-Sufi. (The Metropolitan Museum of Art)

Dalam Kitab Bintang-Bintang tetap terdapat 74 miniatur rasi bintang yang kecil dan mempesona. Kitab ini adalah salah satu risalah tertua yang masih ada saat manuskrip-manuskrip bergambar mulai menjadi fokus para cendekiawan.

Secara ilmiah, dalam kitab ini al-Sufi menggabungkan prinsip-prinsip astronomi Arab kuno, dengan pengetahuan tentang bintang-bintang yang ditransmisikan oleh orang-orang Yunani. Abd-al Rahman al-Sufi mengambil seluruh katalog Ptolemy dan menggabungkannya dengan bintang-bintang yang disebutkan dalam literatur Arab.

Efek dari kitab ini bergema langsung ke dunia modern. Saking besarnya karya ini, pemerintah Uzbekistan pun hendak memamerkan salinan karya ini dan karya-karya bersejarah lainnya yang kaya dengan nilai budaya dan ilmiah seperti ini dan membantu memacu pekembagangan teknologi dan penemuan ilmiah di negara mereka.

Baca Juga: Kisah Haru Persahabatan Dua Difabel Muslim dan Kristen dari Damaskus