Tradisi Persembahan Kuno, Ayah Kurbankan Anaknya untuk Para Dewa

By National Geographic Indonesia, Rabu, 22 September 2021 | 11:00 WIB
Dua mumi ditemukan di situs Huaca Pucllana, Lima, Peru. Sang anak kemungkinan dikubur dalam keadaan hidup setelah kematian mumi dewasa. (ANDINA)

Nationalgeographic.co.id—Arkeolog di Peru menemukan dua mumi berusia lebih dari 1.000 tahun di daerah pinggiran ibu kota Lima. Mumi—yang terdiri atas satu dewasa dan anak-anak—ditemukan di sebuah kompleks tempat peribadatan kuno yang telah digali sejak 1981.

Sang anak diyakini dipersembahkan kepada dewa-dewa, dan kemungkinan dikubur dalam keadaan hidup setelah kematian mumi dewasa. Peneliti juga menemukan sejumlah benda lain yang merupakan persembahan bagi dewa, termasuk hewan sejenis marmut dan kendi yang berbentuk seperti kucing.

"Penemuan benda-benda ini sangat penting dalam penggalian yang telah dilakukan selama tiga dekade, karena mumi dalam kondisi utuh," kata peneliti Gladys Paz kepada kantor berita AFP. Kedua mumi berada dalam posisi jongkok dan seluruh tubuhnya dibungkus selendang.

Penemuan ketiga

Penemuan mumi dalam kondisi utuh ini merupakan yang ketiga kalinya di kompleks permakaman Huaca Pucllana. Para peneliti telah menggali lebih dari 70 kuburan di sebuah bangunan berbentuk piramida. Bangunan itu seperti kuil yang dibangun sebelum zaman kebudayaan Wari, antara 100 dan 600 tahun sebelum masehi. Wilayah itu sekarang berada di distrik Miraflores.

Baca Juga: Mumi Perempuan Ningrat Terkubur Bersama Bekal Kuburnya di Peru

Kerajinan tangan terlihat di sekitar bundel mumi di kompleks keagamaan pra-Inca 'Huaca Pucllana', di distrik perumahan Miraflores di Lima. Gladys Paz menginformasikan bahwa dua mumi pra-Columbus lebih dari seribu tahun, seorang dewasa dan seorang anak, ditemukan di situs itu. (AFP)

Seorang arkeolog membersihkan makam mumi utuh budaya prahispanik Wari yang baru ditemukan di kompleks upacara Huaca Pucllana Lima, di distrik Miraflores (REUTERS)

Pada 2010, para arkeolog menemukan jenazah seorang perempuan dengan empat anak, dan pada 2008 ditemukan mayat seorang remaja perempuan. Situs itu dibangun di lahan seluas 2,5 hektare dan memiliki menara setinggi 20 meter. Sampai saat ini, baru 40% yang telah digali para peneliti.

Menurut catatan, kebudayaan Wari menyebar di wilayah utara Peru pada 500 sampai 1.000 tahun sebelum masehi. Keberadaan mereka sangat sedikit diketahui karena tak meninggalkan jejak tertulis.

Baca Juga: Arkeolog Temukan 227 Kerangka Korban Ritual Pengorbanan Anak di Peru