Benarkah Surabaya Menerima Socrates Award?

By , Rabu, 7 Mei 2014 | 11:20 WIB

Dua pekan lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan bangga mengirab piala internasional bertitel Socrates Award.

Penghargaan itu baru saja diterimanya dari Europe Business Assembly (EBA), lembaga yang bermarkas di Oxford, Inggris. (Baca: Surabaya Raih Penghargaan Kota Masa Depan)

Kirab itu disambut meriah warga yang sedang menikmati libur, Minggu (20/4). Iring-iringan jip terbuka yang ditumpangi Risma menjadi pusat perhatian saat melintasi Jalan Raya Darmo yang pagi itu menjadi arena car free day.

Warga pun berebut mendekat, ingin melihat benda berkilau yang digenggam Risma pagi itu. Piala berwarna emas itu tergenggam di tangan kanannya. Di belakang Risma, ikut serta Kabag Humas Muhammad Fikser. Pejabat kelahiran Papua itu memegang sertifikat atau piagam berpigura. Wajah Fikser tak kalah berseri-seri memegang piagam penyerta piala yang ditenteng.

Bagian Humas Pemkot Surabaya sendiri membagi siaran pers kepada wartawan dan kantor media massa. Isinya, menyatakan kebanggaan atas penghargaan Socrates Award 2014 untuk kategori Innovative City of the Future.

"Kota Surabaya menjadi kota pertama di dunia yang mendapatkan award ini untuk kategori kota," begitu di antara tulisan di laman Humas Pemkot Surabaya. Kategori "Innovative City of the Future" merupakan penghargaan yang diberikan atas keberhasilan membangun kota masa depan, yang berciri menonjolkan pendekatan kemanusiaan.

Kini, setelah piala itu disimpan di ruang kerja Wali Kota, tetap saja warga membicarakannya. Sebagian warga membicarakan karena bangga atas keberhasilan Surabaya. Sebagian lagi membicarakan karena terasa ada yang janggal dengan piala itu.

Kelihatan janggal

Kejanggalan itu pertama kali diketahui dari piagam atau sertifikat yang dipegang Fikser saat kirab. Di piagam yang kini dipajang di Balaikota Surabaya itu tertulis jelas, kategori "For Personal Contribution to the Development of Europe Integration". Bukan kategori "Innovative City of the Future" sebagaimana disampaikan Risma.

Hal itu kemudian ditelusuri dengan membuka situs EBA. Hasilnya agak mengejutkan. Nama Risma maupun Kota Surabaya tak masuk daftar penerima Socrates Award. Hanya ada enam penerima dalam daftar itu, yaitu  Juan Ckarlos Izaggirre (Wali Kota Donostia-San Sebastian, Spanyol), Aleksandar Bogdanovic (Wali Kota Old Royal Capital Cetinje, Montenegro), Akbulatov Edkham Shukrievich (Wali Kota Krasnoyarsk, Rusia) dan Victor Kondrashov (Wali Kota Irkutsk, Rusia).

Dua penerima lain adalah perusahaan: Yury Sviridov, doktor ilmu teknik (dari perusahaan gabungan Prometey, Rusia) dan Anatolii Nikolaevich Asaul (Direktur Institut Ekonomi Rusia).

Nama Risma baru muncul dalam daftar penerima United Europe Award. Ini adalah penghargaan untuk figur (kepala daerah) yang berhasil menghubungkan kotanya dengan dunia Eropa.

Menanggapi tidak adanya nama Risma dalam rilis resmi EBA ini, Kabag Kerja Sama Pemkot Surabaya Ifron Hady Susanto berkilah, situs milik EBA itu tidak update. "Saya juga kaget, Surabaya tidak tercantum. Tetapi ternyata situs itu tidak update kok," jawabnya saat ditemui, Selasa (5/5).