“Setelah vaksinasi selesai, petugas juga terus melakukan pemantauan kondisi kesehatan ABK yang bersangkutan. Saat ini, i-Serve telah membantu vaksinasi lebih dari seribu orang ABK berusia 12-17 tahun, serta bekerja sama dengan Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat,” lanjut James.
Meski akses vaksinasi semakin mudah, Kartini mengimbau agar masyarakat maupun pihak keluarga dapat terus mendukung keseharian ABK di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Empat Dinosaurus Ditemukan di Montana, Salah Satunya Mirip Burung Unta
“Kita harus belajar menerima, memberikan kesempatan, menjaga perasaan dan mendukung anak-anak berkebutuhan khusus, karena mereka istimewa dan berharga,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengajak masyarakat, baik dari komunitas, lembaga kesehatan, maupun pihak swasta untuk bahu-membahu dalam menyediakan perlindungan kesehatan bagi ABK dan kaum difabel.
Layanan yang tak kalah nyaman pun disediakan oleh sentra vaksin umum. Founder London School Center For Autism Awareness Prita Kemal Gani mengatakan, pelayanan vaksinasi bagi ABK di sentra vaksinasi umum juga sudah baik.
Hal itu sejalan dengan pengalamannya saat mengunjungi sentra vaksinasi Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, untuk memvaksin putrinya yang merupakan ABK.
“Waktu itu, begitu ada pengumuman bahwa anak 12-17 tahun boleh disuntik vaksin, kami mengajak anak kami ke GBK. Di sana, kami sampaikan bahwa anak kami adalah ABK. Setelah itu, kami langsung mendapatkan jalur khusus,” papar Prita.
Baca Juga: Menjemput Impian Anak-anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dreamable
Ia sangat menghargai layanan tersebut, mengingat ABK cenderung memiliki tingkat keresahan tinggi, tidak bisa menunggu atau berkumpul bersama banyak orang, serta sulit untuk melakukan komunikasi verbal.
Akses khusus tersebut juga tersedia bagi kaum difabel. Bahkan, pada April 2021, Prita mendapat undangan vaksinasi untuk kaum difabel dari sentra vaksinasi GBK. Ia pun memberangkatkan 75 orang dewasa difabel secara bertahap.
"Sentra vaksinasi GBK memberikan tenda dan jalur khusus, serta kemudahan akses bagi para kelompok difabel," jelas Prita.