Arisan kalangan jetset di Jakarta yang nilainya hingga miliaran rupiah biasanya digelar di hotel bintang lima, klub eksekutif, restoran, rumah atau vila mewah, dan kapal pesiar. Lokasinya pun tak tanggung-tanggung, mulai dari Bali, Singapura, Hongkong, New York, Paris, hingga London.
Pesertanya juga sangat eksklusif, tak sembarang orang bisa bergabung. Anggota kelompok arisan ini kaum perempuan superkaya. Kalau tidak, mereka akan pusing sendiri mengikuti pembicaraan dan gaya hidup kelompok ini.
Itulah yang dijalani Jenny (bukan nama sebenarnya), istri pengusaha kaya, bersama sembilan teman perempuannya. Yang lebih hebat lagi, Jenny bersama teman-temannya menggelar arisan di sebuah pesawat jet pribadi. Kelompok Jenny sebagian besar beranggotakan para istri orang superkaya di Indonesia. Sebagian lainnya adalah perempuan yang telah bertahun-tahun membangun kerajaan bisnis di berbagai sektor.Gelas wine buat kocokan semiliar
Jenny berkisah, arisan itu berlangsung meriah di sebuah pesawat jet pribadi. Di ketinggian 27.000 kaki, kocokan arisan dimulai. Gelas kocokan arisannya adalah gelas wine (anggur) besar.
Mengapa yang dipakai gelas wine ukuran besar? Karena nilai kocokan uang arisannya Rp 1 miliar, maka alat pengocoknya pun menyesuaikan.
Kocokan arisan dilakukan di atas sebuah meja memanjang di kabin pesawat jet berkapasitas 13 penumpang. Meja kayu itu tampak mengilap dengan guratan hitam panjang, sangat mewah. Beberapa peserta arisan memilih duduk santai di kursi. Beberapa orang berdiri dekat meja. Selama kocokan arisan, layanan wine dari pramugara atau pramugari tak henti.
Suasana dalam pesawat jet pribadi ini benar-benar semarak. Sesaat kemudian, kocokan arisan selesai. Uang arisan sebesar Rp 1 miliar jatuh ke salah seorang istri pengusaha sukses di Indonesia yang usianya hampir setengah abad. Sebagian uang hasil arisan dipakai untuk senang-senang bersama, sebagian lagi disumbangkan ke lembaga sosial.
Peserta kelompok arisan ini hanya 10 perempuan. Sebagian besar dari mereka, selain Jenny, adalah para istri orang kaya di Indonesia. Rata-rata usia mereka mendekati paruh baya dan mereka tinggal di kawasan elite di Jakarta dan sekitarnya. Ibu-ibu kelompok arisan ini, selain punya bisnis, sebagian dari mereka juga istri konglomerat.
Bisnis mereka beragam, mulai dari pabrik kelapa sawit hingga perusahaan jasa transportasi. Sementara itu, suami mereka, ada yang memiliki bisnis perusahaan rokok, properti, ataupun konsultan. Pesawat jet pribadi itu adalah milik salah satu dari peserta arisan. Dia termasuk dalam daftar salah satu keluarga terkaya di Indonesia.
Kaum perempuan ini sudah lama menjalin pertemanan. Arisan itu bahkan sudah berlangsung hampir 10 tahun terakhir. Jadi, arisan di dalam pesawat jet pribadi ini bukan hal baru bagi mereka.
Dalam setahun, arisan di atas pesawat jet pribadi ini hanya dilakukan sekali, bisanya pada akhir tahun saja. Begitu pula nominal uang arisan Rp 1 milliar atau setara dengan setoran Rp 100 juta per orang, ini juga hanya setahun sekali. Pada bulan-bulan lainnya, setiap peserta hanya menyetor Rp 30 juta.
Penerbangan selama sembilan jam dengan pesawat jet pribadi itu berakhir di Hongkong. Selanjutnya, peserta arisan sosialita melanjutkan perjalanan lewat darat ke sebuah vila di Victoria Peak, sebuah kawasan elite di Hongkong.
Kawasan ini berupa sebuah gunung dengan ketinggian 552 meter atau tertinggi di Hongkong. Tempat tersebut bisa dicapai dengan Peak Tram, sebuah kereta atau trem yang dibuat dan mengalami perbaikan sejak 1888. Dari dalam trem, penumpang bisa menikmati pemandangan pulau Hongkong. Vila itu milik salah satu kolega ibu-ibu peserta arisan itu.
Dari Victoria Peak, kelihatan jelas gedung-gedung pencakar langit di Hongkong. Indah sekali. Lokasi ini tambah cantik dengan latar belakang selat Victoria Harbour.
Mereka (peserta arisan) menghabiskan waktu semalam di sana. Saat malam hari tiba, 10 perempuan ini tertawa riang gembira di vila. Mereka mengobrol ngaIor-ngidul.
Salah satu obrolan mereka adalah rencana menjodohkan beberapa anak mereka yang belum menikah. Namun, toh rencana itu selalu gagal. Padahal, sudah sejak tiga tahun lalu rencana perjodohan ini digagas. Mereka geli sendiri membicarakan rencana konyol itu. Bahkan, kini salah satu anak yang dijodohkan tak mau datang lagi. Dia kapok.
Para sosialita kalangan jetset ini hanya semalam di vila. Esok sorenya, mereka sudah berada lagi di bandara, bersiap terbang ke Jakarta. Ada setumpuk kegiatan lain di Jakarta yang harus mereka lakukan.
Sesi foto
Menilik cerita arisan sosialita Jakarta bukan hanya di atas jet. Adalah kesaksian Lady Nabilla, istri seorang pengusaha ternama. Pada kelompok arisannya, dress code dan sesi foto menjadi salah satu hal penting yang harus dipatuhi setiap anggotanya.
Kisah arisan Lady Nabilla ini diceritakan dalam buku "KOCOK! The Untold Stories of Arisan Ladies and Socialites" yang ditulis Joy Roesma dan Nadia Mulya. Lady memiliki kapal pesiar pribadi dan kerap pergi arisan ke luar negeri. Saat ini, dia ikut 34 kelompok arisan. Artinya, setiap hari dia punya acara arisan. Nominal kocokan arisannya berbeda-beda. Mulai Rp 10 juta hingga Rp 300 juta.
Bagi Lady, arisan adalah kebersamaan. Makanya, mereka secara bersama-sama harus mengikuti dress code. Selain itu selalu ada sesi foto. Bahkan dua dari 34 kelompok arisan yang diikuti Lady adalah penggila foto. Salah satunya, "Da Real Foto Mania" (DFM). Jumlah pesertanya 30 orang, tapi yang rajin hadir hanya 15 orang.
Setiap bulannya, kelompok arisan DFM selalu berganti dress code dan lokasi. Tapi terkadang mereka melakukannya di restoran-restoran mewah. Apabila sudah berfoto di restoran mewah, ibu-ibu kelompok arisan DFM ini tak peduli lagi dengan sekitarnya. Mereka berfoto tanpa malu. Belum lagi dress code yang aduhai. Terang saja setiap pengunjung meliriknya. Paling heboh dan konyol adalah saat mereka pergi ke Singapura hanya untuk berfoto heboh.
Lady juga pernah membuat ide arisan dengan dress code bertema Sailor Moon di DFM. Info dress code Sailor Moon sudah muncul sejak awal bulan di grup BlackBerry Messenger (BBM) DFM. Semua peserta arisan menjahit secara khusus baju mereka.
Arisan bertema Sailor Moon ini dilakukan di atas yacht Lady. Bukan arisan dulu yang mereka mulai, tapi sesi foto bersama. Saat sesi foto, yacht pribadi diparkir di Marina, Taman Impian Jaya Ancol. Fotografer profesional yang mengambil gambar mereka.
Sesudah itu, baru mereka berlayar ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu. Di perjalanan seluruh anggota melepas pakaian Sailor Moon mereka lantaran tak betah. Yang penting, sesi foto sudah lewat. Tinggal memasangnya di foto display BBM.
________________________________
* Oleh Theo Yonathan Simon Laturiuw dan Catur Waskito Edy. Diambil dari tulisan berseri Warta Kota yang mengulas tentang sosialita Jakarta.