Nationalgeographic.co.id—Secara umum diterima sebagai fakta sejarah bahwa Julius Caesar menderita epilepsi, penyakit yang pada zaman klasik kadang-kadang dikaitkan dengan kejeniusan yang dianugerahkan Tuhan. Sumber-sumber kuno menggambarkan beberapa episode ketika, kadang-kadang pada saat-saat kritis, salah satu komandan militer paling terkenal dalam sejarah dilumpuhkan oleh penyakitnya yang disebut sebagai morbus comitialis.
Akan tetapi, apakah bukti tersebut benar-benar sesuai dengan diagnosis epilepsi? Dan jika bukan epilepsi yang menimpa Caesar, lalu apa itu?
Ini adalah pertanyaan yang coba dijawab oleh dokter Galassi dan Ashrafian dengan menerapkan pengetahuan medis modern pada gejala dan keadaan yang dijelaskan oleh sejarawan dan komentator kontemporer kehidupan Caesar.