Pada tanggal 2 Januari Andy yang sudah bersiap terbang dengan nomor penerbangan RI050 melapor kepada Flight Operations (FLOPS) dan bersiap terbang pada pukul 08.00 WIB. Tapi ternyata penerbangannya ditunda hingga pukul 10.00 WIB. Penundaan penerbangan yang sebelumnya membuat Andy dan krunya stres kini tidak terasa lagi. Pasalnya Andy sudah siap mental dan proses penundaan penerbangan bukan merupakan masalah lagi.
Akhirnya dengan menggunakan B737-200 Adv dengan registrasi PK-RIA, Andy bersama Captain Hendi Rochman terbang menuju Polonia Medan kurang lebih jam 10.00 WIB sesuai dengan slot time yang diberikan. Setelah tiba di Bandara Polonia Medan, Andy bersama para krunya pun kembali menunggu jadwal penerbangan menuju Aceh.
Puluhan pesawat dari berbagai jenis tampak memadati Bandara Polonia demikian pula barang-barang untuk korban gempa dan tsunami hampir memenuhi setiap apron.
Menjelang pukul 13.00 WIB, Andy dan Hendi sudah bersiap di kokpit pesawat sambil menunggu jadwal penerbangan. Setiap pesawat yang sedang holding di Polonia Medan dan terbang menuju Aceh diberi waktu slot time setengah jam agar pesawat yang sedang mendarat di Aceh memiliki waktu untuk proses mendarat dan parkir. Karena pesawat yang diterbangkan Andy dan Hendi berada pada urutan nomor empat, mereka merasa masih memiliki waktu menunggu di kokpit sambil menikmati makanan ringan yang dibeli di kantin Bandara Polonia. Apalagi saat itu hujan cukup deras sedang mengguyur Bandara Polonia dan waktu menunggu bisa dipastikan akan molor lagi.
Ketika sedang asyik menunggu sambil mengunyah makanan ringan, mereka dikejutkan oleh panggilan dari tower yang menginformasikan pesawat Mandala 050 segera terbang.
"Mandala 050…Polonia…Go ahead Polonia…Mandala 050, push and start right now for runway 23. Call when ready to taxy!"
Panggilan yang intinya memerintahkan Mandala 050 itu segera terbang membuat Andy dan Captain Hendi terkejut karena keduanya justru merasa belum siap. Para penumpang yang terdiri dari para sukarelawan dan kru darat serta petugas ramp handling saat itu juga belum berada di dalam pesawat membuat Andy memutuskan menunda penerbangan sekitar lima menit. Mujur penundaan waktu lima menit untuk mencari para penumpang itu langsung disetujui oleh petugas tower.
(Artikel selengkapnya dapat dibaca di Majalah Angkasa Mei 2014)