Pada awalnya Dr. Susannah Maidment dan rekan-rekan menduga fosil yang ditemukan merupakan bagian dari stegosaurus yang pernah ditemukan di lokasi yang sama. Namun, setelah diteliti lebih jauh, fosil tersebut berbeda.
Bahkan saking tidak biasanya, para peneliti bertanya-tanya apakah fosil itu palsu. Pemindaian CT membuktikan kalau fosil tersebut nyata, benar adanya. Pola melintang dari dasar spesimen menunjukkan pola penetasan silang pada tulang yang unik untuk ankylosaurus.
Penemuan baru yang berasal dari periode Jurassic Tengah atau sekitar 168 juta tahun yang lalu ini telah membantu untuk mengisi kesenjangan penting dalam pengetahuan kita. Terutama mengenai evolusi dinosaurus dan menjunjukkan bahwa ankylosaurus mungkin memiliki distribusi yang global.
Baca Juga: Apakah Dinosaurus Juga Sering Jatuh Sakit dan Terluka Seperti Manusia?
Selain itu, temuan ini juga mempertanyakan teori sebelumnya yang menyatakan bahwa ankylosaurus mengungguli stegosaurus dan menyebabkan kepunahan mereka. Dengan penemuan spesies Spicomellus afer beratri kedua kelompok tersebut hidup bersama selama lebih dari 20 juta tahun. Hal ini menyiratkan kepunahan stegosaurus mungkin terjadi karena alasan lain selain karena berkompetisi dengan ankylosaurus.
Fosil yang mengarah pada deskripsi spesies baru ini sekarang menjadi bagian dari koleksi Museum Sejarah Alam atau Natural History Museum dan akan menjadi subjek penelitian.
“Ketika keadaan memungkinkan, kami berharap untuk kembali dan bekerja sama dengan rekan-rekan kami di Universitas Fez untuk membantu mereka mendirikan laboratorium paleontology vertebrata sehingga temuan lebih lanjut dapat dipelajari di Maroko,” harap Dr. Susannah Maidment.
Baca Juga: Ulughbegsaurus uzbekistanensis, Meruntuhkan Kegarangan Tyranosaurus