Pemindaian LIDAR Mengungkap Rahasia Tersembunyi Piramida Teotihuacan

By Wawan Setiawan, Selasa, 28 September 2021 | 19:30 WIB
Lembah Teotihuacan ternyata masih menyimpan banyak hal yang tersembunyi. (Arian Zwegers/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Jejak kota kuno Amerika Selatan masih dapat ditemukan di jalan dan bangunan Meksiko modern. Terletak sekitar 40 mil ke timur laut ibu kota Meksiko, kota kuno Mesoamerika Teotihuacan adalah rumah bagi sekitar 1,25 juta orang sekitar 1.500 dan 2.000 tahun yang lalu.

Para peneliti telah menggunakan pemindaian LIDAR / Light and Radar ("cahaya" dan "radar") untuk mengungkapkan bahwa kontur Teotihuacan sebagian besar telah dibangun di atas jalan dan bangunan modern, prestasi teknik luar biasa yang dicapai oleh pembangunnya masih tercermin dalam struktur ini berabad-abad kemudian.

Prestasi tersebut termasuk pengalihan rute sungai untuk mencocokkan titik signifikansi astronomi dan pergeseran batu juga tanah. Tujuannya untuk mengubah keselarasan lanskap dan bangunan di atasnya, demikian seperti yang dilansir laman Science Alert.

Sekarang upaya penelitian baru yang menggabungkan teknologi pemetaan udara LIDAR, survei tanah, dan data pemetaan yang dikumpulkan sebelumnya telah membantu menyoroti aspek tersembunyi dari konstruksi kota kuno yang tidak hanya masih ada hingga saat ini, tetapi juga memengaruhi konstruksi struktur modern di wilayah tersebut.

Seperti yang dilansir ScienceAlert, Nawa Sugiyama, seorang arkeolog antropologi dari University of California, Riverside, mengatakan, "Kita tidak hidup di masa lalu, tapi kita hidup dengan warisan tindakan masa lalu."

Ia juga menambahkan, "Di kota monumental seperti Teotihuacan, konsekuensi dari tindakan tersebut masih segar di lanskap."

Baca Juga: Arkeolog Terpaksa Menguburkan Lagi Temuan dari Ibukota Aztec Lama

Citra Teotihuacan melalui satelit (kiri) dan LIDAR (kanan). (Nawa Sugiyama)

Antara tahun 100 SM dan 550 M, Teotihuacan adalah salah satu kota terbesar di dunia kuno, meliputi sekitar 21 kilometer persegi. Wilayah tersebut terdiri dari banyak piramida, alun-alun, dan bangunan komersial serta perumahan lainnya.

Yang menakjubkan adalah beberapa struktur dari Teotihuacan ternyata masih ada sampai sekarang, tetapi banyak juga yang telah hilang – dan di situlah teknologi pemetaan udara LIDAR masuk. Teknologi ini menggunakan sinar laser yang dipantulkan untuk mengukur struktur dan material di bawah tanah. Sehingga dapat memunculkan hal-hal yang tersembunyi, dalam hal ini adalah jejak kota kuno.

Baca Juga: Gua Meksiko Berusia 30.000 Tahun yang Berada di Wilayah Kartel Narkoba

Temuan dari pemindaian dan survei menemukan bahwa 16,9 kilometer saluran air saat ini di wilayah tersebut berasal dari lanskap Teotihuacan klasik dan bahwa 65 persen daerah perkotaan memiliki struktur yang dibangun di sepanjang garis yang sama dengan yang terobsesi oleh pembangun kota kuno.

"Lintasan lingkungan, budaya, dan akademik Lembah Teotihuacan yang unik mendukung definisi multi-skalar manusia sebagai agen geomorfik," tulis para peneliti dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One pada 20 September 2021 yang berjudul Humans as geomorphic agents: Lidar detection of the past, present and future of the Teotihuacan Valley, Mexico.

Dengan menggunakan bantuan kombinasi LIDAR, para peneliti melakukan survei yang dilakukan dengan berjalan kaki. Sedangkan data-data pemetaan yang berhasil dikumpulkan sebelumnya digunakan untuk menarik perbandingan antara Teotihuacan kuno dan Lembah Teotihuacan seperti sekarang – di mana yang sekarang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Juga: Penjajah Spanyol Gunakan Smelter Lokal untuk Menguasai Meksiko

Beberapa bangunan kota yang masih bertahan. (Wikipedia/Carlitos Alonso Caballero Vallejo)

Studi ini menunjukkan bahwa sekitar 372.056 meter persegi tanah buatan telah diletakkan selama 300 tahun di seluruh wilayah itu. Hingga secara total, 298 fitur dan 5.795 teras buatan manusia terungkap yang belum pernah direkam sebelumnya, sementara lebih dari 200 fitur yang pernah ada dan sejak itu terhapus oleh aktivitas penambangan juga berhasil dicatat.

Sugiyama berkata, "Kita tidak bisa melawan urbanisasi modern. Peta LIDAR memberikan gambaran tentang fitur-fitur kuno ini yang sedang dihapus pada tingkat yang mengkhawatirkan yang tidak akan dapat diperhatikan lagi. Ini adalah salah satu dari banyak cara kita untuk bisa melestarikan lanskap warisan kita."

Dengan adanya studi terbaru ini, kita tahu bahwa inovasi dan pilihan yang dibuat lebih dari seribu tahun yang lalu terus mempengaruhi peradaban. Selanjutnya, tim peneliti akan memperluas pemetaan LIDAR mereka untuk mencakup area yang lebih luas lagi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Apakah pemetaan ini akan dapat mengungkap lagi sesuatu yang tersembunyi?

Baca Juga: 'Menara Tengkorak' Ungkap Kekejian Ritual Pengorbanan Manusia di Aztec