Hasil Studi Ungkap Masyarakat Kuno Lakukan Perdagangan Anjing

By Maria Gabrielle, Rabu, 29 September 2021 | 17:00 WIB
Anjing Siberian Husky. (ktphotography / Pixabay)

“Dengan membuat catatan genetik anjing purba di samping temuan arkeologi lainnya, kami dapat melihat adanya pergerakan anjing, berpotensi sebagai sesuatu yang telah diperdagangkan seperti komoditas. Mungkin karena aktivitas manusia, kami yakin anjing-anjing itu bisa digunakan dan diperdagangkan untuk berburu, menggembala atau menarik eretan,” kata Tatiana Feuerborn, selaku penulis utama studi ini kepada Heritage Daily.

Keberadaan anjing sangat penting dalam keberlangsungan hidup masyarakat kuno. Hal ini juga menjelaskan mengapa hewan berkaki empat itu dijinakkan sejak awal.

“Pada saat yang sama, sepertinya populasi manusia kurang lebih terisolasi secara genetik dan tidak bercampur dengan populasi luar. Kami tidak melihatnya dengan anjing, terlihat bahwa anjing diperdagangkan daripada ikut bergerak bersama manusia. Jadi pasti ada interaksi antar populasi di wilayah Siberia ini,” jelas Tatiana Feuerborn.

Baca Juga: Ahli Biologi dan Psikologi Berselisih Pendapat, Mana yang Lebih Cerdas: Kucing atau Anjing?

Anubis dalam kepercayaan Mesir Kuno dianggap sebagai dewa kematian dengan wujud kepala anjing dan badan manusia. (Public Domain)

Penelitian ini telah dipublikasikan di PNAS dengan judul Modern Siberian dog ancestry was shaped by several thousand years of Eurasian-wide trade and human dispersal pada 28 September 2021. Dalam jurnalnya disebutkan bahwa para ahli melakukan analisis terhadap puluhan genom anjing purba dan terungkap bahwa nenek moyang anjing Siberia Arktik bergeser selama 2.000 tahun terakhir karena masuknya anjing dari Stepa Eurasia dan Eropa.

Diketahui ternyata sebagian besar DNA anjing purba benar-benar bertahan pada anjing modern. Ahli paleogenetik LMU, Laurant Frantz yang juga terlibat dalam studi ini mengatakan bahwa dia dan rekan-rekan ingin mengetahui bagaimana trah anjing modern terbentuk.

“Jadi, untuk memahami perkembangan mereka, kami mengurutkan 20 (genom) anjing Siberian dan Stepa Eurasia mulai dari usia 11.000 hingga hanya 60 tahun. Kami kemudian menganalisis bersama dengan genom anjing purba dan modern secara umum,” tutur Laurant Frantz.

Baca Juga: Anjing dapat Menghubungkan Emosi Manusia Melalui Tindakan Selanjutnya