Hasil Studi Ungkap Masyarakat Kuno Lakukan Perdagangan Anjing

By Maria Gabrielle, Rabu, 29 September 2021 | 17:00 WIB
Anjing Siberian Husky. (ktphotography / Pixabay)

“Hasilnya menunjukkan bahwa pengenalan material baru paling awal setidaknya muncul 2.000 tahun lalu. Meskipun ada beberapa kali pencampuran, komponen leluhur Arktik mereka bertahan dalam ras Samoyed modern. Kami juga menemukan bahwa Siberian Husky modern memiliki kesamaan dengan anjing purba,” tambahnya.

Dia melanjutkan, temuan ini mengungkapkan bahwa beberapa keturunan Arktik yang populer mempertahankan tingkat keturunan signifikan dari garis keturunan yang ada sebelum 9.500 tahun lalu. Selain itu, analisis yang dilakukan bersama dengan tim kolaborator internasional memungkinkan para peneliti untuk mengekstrak DNA dari fosil anjing dan dari koleksi museum berupa pakaian bulu.

Baca Juga: Selidik Sains: Mengapa Anjing dan Kucing Gemar Dielus di Kepalanya?

Di kawasan Arab, seperti Abu Dhabi di Uni Emirat Arab, lelaki-lelaki Muslim begitu dekat dengan saluki—sebutan untuk anjing Arab yang berkaki panjang, ramping dan tatapan tajam. Anjing jenis ini diyakini berasal dari Yaman. (Twitter @VisitAbuDhabi)

Dari satu sampel terungkap bahwa anjing tidak hanya berguna semasa hidupnya. Salah satu ahli dalam studi ini, Robert Losey menuturkan pihaknya mengumpulkan DNA dari potongan pakaian yang terbuat dari bulu anjing. Anjing memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup manusia.

Para ahli menyimpulkan hasil penelitian ini menunjukkan walau anjing Arktik terisolasi nampaknya berevolusi sampai setidaknya pertengahan Zaman Holosen. Anjing Arktik purba ini mendiami sebagian besar wilayah Siberia dari Kepulauan Siberia Baru sampai ke Danau Baikal. Evolusi anjing Siberian telah dipengaruhi oleh beberapa anjing dari Stepa Eurasia dan Eurasia Barat.

Baca Juga: Singkap Peta Genetika yang Mengungkapkan Nenek Moyang Anjing Modern