Misteri Sinar Gamma: Lubang Hitam yang Mengantuk Bisa Jadi Jawabannya

By Utomo Priyambodo, Rabu, 29 September 2021 | 11:00 WIB
Ilustrasi siimulasi lubang hitam supermasif. (NASA Goddard Space Flight Center; ESA/Gaia/DPAC)

Adapun neutrino, atau partikel hantu, adalah partikel yang hampir tak bermassa yang mengalir melalui Semesta, dan nyaris tidak berinteraksi dengan apa pun. Partikel ini juga terdeteksi pada energi tinggi.

Untuk mendapatkan energi ini, foton dan partikel di dalamnya memerlukan kehadiran akselerator kosmik. Akselerator kosmik ini harus berupa objek berenergi tinggi, seperti sisa-sisa supernova, atau lubang hitam yang secara aktif melahap materi.

Namun bahkan setelah kita memperhitungkan sumber energi tinggi ini, kita masih memiliki kelebihan sinar gamma dalam energi 'lunak' yang lebih rendah, serta kelebihan neutrino, yang sulit dijelaskan.

Baca Juga: Upaya Rusia Mencari Partikel Terkecil Dunia di Danau Terdalam Bumi

Menurut tim peneliti yang dipimpin oleh astronom Shigeo Kimura dari Tohoku University di Jepang, kelebihan tersebut mungkin berasal dari sumber yang tidak terduga: lubang hitam supermasif yang hampir, tetapi tidak sepenuhnya, tidak aktif. Namun lubang hitam ini juga tidak sepenuhnya aktif.

Ketika lubang hitam supermasif aktif, ia dilingkari oleh piringan debu dan gas yang sangat besar yang perlahan-lahan tersedot ke lubang hitam. Kekuatan besar yang bermain di ruang di sekitar lubang hitam itu memanaskan materi di dalam piringan sehingga ia menyala di berbagai panjang gelombang elektromagnetik, termasuk radiasi gamma.

Selain itu, beberapa materi tersedot di sekitar bagian luar lubang hitam di sepanjang garis medan magnetnya, yang bertindak sebagai akselerator, menuju kutub-kutubnya.

Baca Juga: Kenapa Lubang Hitam Tidak Menelan Semua Objek di Alam Semesta?