Ilmuwan Menonton Langsung Ketika Sel Kekebalan Tubuh Bunuh Sel Kanker

By Wawan Setiawan, Kamis, 30 September 2021 | 17:00 WIB
Ilustrasi sel T yang menyerang sel kanker, kini melalui teknik baru ilmuwan dapat menyaksikan secara langsung adegan sel T menyerang sel kanker ini. (Juan Gartner / Getty Images)

Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan, saat ini sedang mengembangkan dan menguji serangkaian molekul untuk memperluas jangkauan aplikasi potensial dari imuno-onkologi, sebuah bidang penelitian baru yang terbukti sangat menjanjikan dalam mengobati jenis kanker tertentu.

Pengujian ini memerlukan beberapa instrumen untuk melakukan pengukuran secara tidak langsung bagaimana sel kekebalan tubuh (sel T) berinteraksi terhadap sel kanker.

Spin-off EPFL Nanolive telah mengembangkan sebuah tes baru yang disebut Live T Cell Assay untuk mengukur interaksi secara langsung tersebut. Uji Sel T Langsung ini memungkinkan para ilmuwan dapat mengamati perilaku sel T juga menganalisis interaksi antara sel kekebalan dan sel kanker secara real-time. Pengujian ini akan dapat menghasilkan analisis kuantitatif dari berbagai karakteristik sel.

Berkat tes baru ini, para ilmuwan dapat melihat dan mengukur secara langsung bagaimana sel T ini menemukan, mengikat, menekan, dan membunuh sel kanker. Ini bisa mendorong jalan penelitian yang menjanjikan untuk perawatan imuno-onkologi yang berkelanjutan.

Sebagaimana dilansir Tech Explorist, Mathieu Frechin, kepala Kecerdasan Buatan untuk Biologi Kuantitatif di Nanolive, mengatakan, “Algoritma kami dapat menyortir semua parameter ini dan mengekstrak data pada berbagai fase interaksi sel, mulai dari deteksi respons pengikatan dan stres dalam sel kanker hingga saat mereka akhirnya terbunuh. Kami bahkan telah melihat bahwa beberapa sel T bertindak sebagai pembunuh berantai yang kejam!”

Tes ini dilakukan menggunakan mikroskop holotomografi otomatis yang unik, serta memakai algoritma yang sudah dikembangkan oleh para ilmuwan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengekstrak data pada sel T dan sel kanker yang mereka targetkan.

Baca Juga: Vaksin Kanker Tunjukkan Hasil Menjanjikan Pada Uji Coba Praklinis

Tampilan dalam uji Sel T Langsung Nanolive. (Nanolive/EPFL)

Metode yang dipakai adalah metode pencitraan yang membuat sel tetap utuh dan memungkinkan para ilmuwan dapat mengamati mereka hidup dari waktu ke waktu.

Mikroskop tersebut juga menghasilkan gambar 3D dari distribusi indeks bias sampel sel. Gambar ini memberikan data terperinci tentang struktur sel dan komposisi kimianya.

“Ini adalah pertama kalinya kami dapat melihat dengan baik proses pembunuhan sel T yang terlibat dalam uji in vitro.” kata Valery Moine, Kepala Unit Farmakologi Light Chain Bioscience.

Baca Juga: Tes Darah Terbaru Kini Bisa Mendeteksi Lebih Dari 50 Jenis Kanker

Ini adalah bentuk sel T manusia yang dipindai melalui mikrograf elektron. (Wikipedia)

Para ilmuwan melakukan penggabungan holotomografi dengan AI dan teknik visi computer tingkat lanjut untuk dapat membedakan sel T dari sel kanker tanpa penanda, serta melacak interaksi sel tersebut secara langsung.

Dengan melakukan metode pendekatan yang baru ini, para ilmuwan dapat menguji beberapa kandidat obat secara bersamaan di bawah kondisi eksperimental yang optimal. Mereka juga dapat menggunakannya untuk mengekstrak analisis otomatis yang dirangkum serta disesuaikan dalam bentuk bagan dan grafik.

Moine berkata, “Kami juga dapat mengekstrak parameter kunci tambahan seperti tingkat pembunuhan sel T dan jumlah rata-rata sel kanker yang dibunuh oleh satu sel T, yang sangat penting karena jenis parameter ini tidak mudah diekstraksi menggunakan metode konvensional.”

Baca Juga: Ilmuwan Ciptakan Laser yang Bisa Mendeteksi dan Menghancurkan Sel Kanker

Kluster sel kanker pankreas. Kini, ilmuwan mengembangkan teknik baru uji Sel T Live, di mana mereka dapat menyaksikan secara langsung interaksi sel T terhadap sel kanker. (Dr. Stanley Flegler/Visuals Unlimited/Corbis)

Pendekatan baru tersebut juga memungkinkan bagi para ilmuwan untuk dapat menonton secara langsung interaksi sel.

Keuntungan lain yang bisa diperoleh dari uji Sel T Langsung ini adalah adanya peningkatan kemanjuran, peningkatan keberhasilan uji klinis, dan pembatasan kebutuhan untuk uji in vitro.

Informasi yang diungkapkan oleh teknologi pencitraan sistem ini melampaui analisis otomatis, karena pengguna berpengalaman dapat menyisir data yang dihasilkannya serta menjalankan evaluasi mereka. Teknik Nanolive bersifat non-invasif, sehingga sampel berharga dari pasien dapat digunakan kembali untuk aplikasi hilir seperti terapi sel atau pengobatan yang dipersonalisasi.

Baca Juga: Gajah Terlindung dari Kanker Karena Gen Zombie Dalam Tubuhnya