Nationalgeographic.co.id—Lebih dari 2,7 miliar mil dari matahari dan 29 kali lebih jauh dari tapak Bumi, sepotong kecil sinar matahari memantulkan pergerakan sesuatu yang menuju Bumi. Sesuatu yang dingin, tua, dan besar.
Pada 20 Oktober 2014 dini hari, sebuah teleskop di Gurun Atacama Chili mengalihkan pandanganya ke langit dan mengambil gambar besar langit malam selatan. Teleskop itu menangkap petunjuk dari cahaya yang dipantulkan ini.
Namun para peneliti butuh waktu hampir tujuh tahun untuk mengidentifikasi titik cahaya aneh itu sebagai komet purba yang sangat besar, mungkin yang terbesar yang pernah dipelajari dengan teleskop moderen.
Bagaimana hasilnya?